1. Pandangan Klasik: Tanggung jawab sosial perusahaan hanyalah untuk memaksimalkan keuntungan.
Tokoh: Milton Friedman
Tanggung jawab utama manajer adalah untuk menjalankan perusahaan sesuai dengan keinginan pemegang saham selaku pemilik perusahaan.
Melakukan perbuatan sosial hanya akan menambah biaya untuk menjalankan bisnis.
Biaya tersebut harus ditransfer kepada:
- konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi, atau
- pemegang saham dalam bentuk deviden yang lebih rendah.
Perusahaan dapat mengemban tanggung jawab sosial sepanjang masih dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan untuk pemegang saham.
2. Pandangan Sosioekonomi: Tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya dalam bentuk mencetak laba (sebagai sebuah institusi ekonomi) tetapi juga melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (sebagai institusi sosial).
Which “masyarakat”?
masyarakat yang telah mendukung produk/jasa perusahaan melalui hukum dan peraturan (= pemerintah).
masyarakat yang telah mendukung dengan membeli produk/jasa perusahaan (= konsumen).
Argumen-argumen yang mendukung tanggung jawab sosial:
- Memenuhi ekspektasi publik
- Untuk mengamankan laba jangka panjang
- Tanggung jawab sosial merupakan kewajiban etis.
- Untuk menciptakan kesan publik yang baik.
- Untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial yang pelik.
- Untuk mengurangi jumlah peraturan pemerintah yang perlu diberlakukan.
- Untuk mengimbangi besarnya kekuasaan yang dimiliki perusahaan.
- Untuk meningkatkan harga saham dalam jangka panjang.
- Karena perusahaan memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk membantu masyarakat dan program-program sosial.
- Untuk mengatasi masalah sosial sebelum masalah tersebut menjadi terlalu sulit dan mahal untuk diselesaikan.
Argumen-argumen yang menentang tanggung jawab sosial:
- Karena merupakan pelanggaran terhadap tujuan berupa maksimalisasi profit.
- Karena merupakan dilusi terhadap tujuan utama perusahaan yakni produktivitas ekonomis.
- Mahal.
- Kekuasaan yang dimiliki perusahaan akan terlalu besar jika perusahaan juga berusaha mencapai tujuan sosial.
- Kurangnya keahlian untuk mengatasi masalah sosial.
- Kurangnya akuntabilitas yang dimiliki perusahaan terhadap tindakan sosial.
Tingkatan Keterlibatan Sosial
Kewajiban Sosial (Social Obligation)
= kewajiban perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab ekonomi dan hukum.
Perusahaan berusaha untuk mencapai tujuan sosial jika tujuan sosial tersebut membantu tercapainya tujuan ekonomi.
Sesuai dengan pandangan klasik mengenai tanggung jawab sosial.
Kepekaan Sosial (Social Responsiveness)
= Kapasitas suatu perusahaan dalam beradaptasi dengan kondisi masyarakat yang berubah.
Perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan sosial yang sesuai dengan norma sosial yang berlaku.
Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
= Kewajiban perusahaan yang melampaui kewajiban yang ditetapkan oleh hukum dan ekonomi guna mencapai tujuan jangka panjang yang baik/berguna untuk masyarakat.
Perusahaan bertindak sebagai agen moral yang yang melakukan tindakan sosial bukan karena tindakan tersebut sesuai dengan peraturan/hukum atau karena sesuai dengan tujuan ekonomi melainkan karena tindakan sosial tersebut adalah hal yang benar/etis untuk dilakukan.
Hubungan antara tanggung jawab sosial dengan performa keuangan:
- Berdasarkan hasil penelitian:
1. Dampak implementasi tanggung jawab sosial terhadap performa keuangan perusahaan baru dapat dirasakan dalam jangka panjang. Asosiasi yang terbentuk dalam jangka pendek tidak dianggap valid.
2. Hubungan yang positif antara tanggung jawab sosial dengan performa keuangan bukan berarti implementasi tanggung jawab sosial menyebabkan performa keuangan meningkat, karena bisa jadi performa keuangan yang meningkatlah yang menyebabkan perusahaan mampu melaksanakan tanggung jawab sosial.
3. Jika kelemahan-kelemahan pada studi empiris diperbaiki, akan terlihat bahwa tanggung jawab sosial memiliki dampak yang netral terhadap kinerja keuangan perusahaan.
- Pada reksa dana yang menerapkan social screening (penggunaan kriteria sosial dalam menentukan pilihan investasi): Kinerja reksa dana tersebut mengungguli rata-rata pasar pada lima tahun terakhir.
Values-based Management
= pendekatan manajemen dimana hal yang dilakukan manajer adalah menetapkan nilai-nilai bersama (shared values) untuk kemudian disosialisasikan dan diterapkan ke seluruh level organisasi.
Nilai bersama akan mempengaruhi keputusan dan tindakan karyawan dalam bekerja, termasuk dalam hal pelaksanaan tanggung jawab maupun kepekaan sosial, karena nilai bersama merupakan salah satu faktor pembentuk kultur organisasi dan mempengaruhi bagaimana sebuah organisasi bekerja dan bagaimana perilaku karyawan.
Tujuan/manfaat dari nilai bersama:
1. Sebagai petunjuk bagi manajer dalam membuat keputusan dan tindakan.
2. Untuk membentuk perilaku karyawan dan mengkomunikasikan apa yang diharapkan organisasi dari karyawannya.
3. Untuk mempengaruhi upaya pemasaran.
4. Untuk membangun semangat tim.
Cara untuk menciptakan nilai bersama dalam perusahaan:
1. Libatkan seluruh karyawan dalam perusahaan.
2. Biarkan karyawan (secara per unit atau departemen) memikirkan dan membentuk nilai perusahaan.
3. Bersiaplah menerima tentangan dari karyawan.
4. Buatlah pernyataan nilai perusahaan pendek.
5. Hindari pernyataan bersayap.
6. Hindari penggunaan referensi agama dalam menyusun pernyataan nilai.
7. Ujilah pernyataan tersebut.
8. Terapkan.
Greening of Management (Manajemen Ramah Lingkungan)
= Pengakuan terhadap eratnya kaitan antara keputusan dan tindakan organisasi dengan dampaknya terhadap lingkungan alam.
Greening of management adalah penting, karena melalui bentuk manajemen demikian, perusahaan dapat membantu menyelesaikan sebagian dari masalah lingkungan global.
Shades of Green (Bayang Hijau)
untuk menjelaskan beragam pendekatan yang dilakukan organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab terhadap lingkungan. Semakin tinggi intensitas warna hijau menunjukkan semakin tinggi sensitivitas lingkungan suatu perusahaan.
Pendekatan-pendekatan yang dilakukan organisasi:
Pendekatan 1 (Hijau): Pendekatan Hukum
Perusahaan hanya berupaya mematuhi hukum dan peraturan
Sensitivitas terhadap lingkungan: kecil.
Merupakan salah satu bentuk dari social obligation.
Pendekatan 2: Pendekatan Pasar
Perusahaan menanggapi permintaan konsumen yang terkait dengan lingkungan.
Sensitivitas dan kesadaran terhadap lingkungan: meningkat.
Merupakan salah satu bentuk dari kepekaan sosial.
Pendekatan 3: Pendekatan Pemegang Kepentingan (Stakeholder Approach)
Perusahaan menanggapi permintaan dari beragam pemegang kepentingan.
Merupakan salah satu bentuk dari kepekaan sosial.
Pendekatan 4 (Hijau Gelap): Pendekatan Aktivis
Perusahaan secara aktif mencari cara-cara untuk menghargai dan melestarikan bumi dan sumber daya alam yang ada.
Menunjukkan tingkatan sensitivitas terhadap lingkungan yang paling tinggi.
Merupakan salah satu bentuk dari tanggung jawab sosial.