Sabtu, 17 Desember 2011

Bukan Sekedar Skill

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, kebutuhan tenaga kerja pada sektor industri terus meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan dan ketatnya persingan dunia industri, banyak perusahaan menginginkan calon tenaga kerja yang melamar pekerjaan di perusahaan mereka memiliki kemampuan standar atau yang lebih dikenal dengan skill. Dalam dunia industri, skill merupakan prasyarat bagi para fresh graduate yang ingin mendapatkan kesempatan bekerja, artinya mereka, para fresh graduate yang tidak memiliki skill atau kemampuan tidak akan mampu menghadapi persaingan dalam dunia kerja.


Kebanyakan dari para fresh graduate ini mengartikan skill sebagai kemampuan kognitif yang hanya berkisar pada intelegensi semata. Mereka menganggap kalau skill merupakan penentu utama seseorang dalam mendapatkan peluang kerja di zaman sekarang ini. Padahal kenyataannya tidak seperti anggapan mereka. Skill memang sudah menjadi sebuah prasyarat mutlak yang dituntut oleh sebuah perusahaan dalam merekrut tenaga kerja. Namun, perusahaan juga memberikan persyaratan lain yang tidak kalah penting bagi para fresh graduate dalam mendapatkan pekerjaan, yaitu karatkter.

Karakter atau behavior disini meliputi kemampuan berkomunikasi yang baik, sikap disiplin, kemauan untuk belajar hal – hal baru, kemampuan beradaptasi, kepemimpinan, serta bagaimana seseorang dalam berhubungan sosial atau menjalin relasi dengan rekan sepekerjaan. Dalam hal ini, para pemilik dan pelaku industri beranggapan bahwa skill yang tinggi akan menjadi percuma dan sia – sia jika tidak diimbangi dengan karakter serta pembawaan diri yang positif. Skill seseorang dapat dilatih dan dikembangkan dalam waktu yang relatif singkat, tapi butuh waktu yang lama dan panjang untuk dapat membentuk dan mempelajari karakter atau behavior seseorang.

Dalam dunia kerja, skill dan karakter sangat diperlukan. Menurut standarnya, sumber daya manusia yang berkualitas adalah memiliki kemampuan kognitif dan pembawaan diri yang seimbang. Seseorang dengan kemampuan logika berpikir yang hebat akan terlihat biasa – biasa saja jika ia kurang bisa berkomunikasi dengan orang lain. Seorang fresh graduate dengan kemampuan yang luar biasa terhadap hitungan angka akan sulit mendapatkan pekerjaan jika ia tidak memiliki sifat disiplin.

Karena itu perlu disadari bagi para fresh graduate bahwa dalam dunia industri, skill tidak selalu menjadi ukuran utama yang mutlak bagi perusahaan dalam merekrut tenaga kerja, tetapi karakter serta pembawaan diri yang baik juga akan menjadi penilaian yang menentukan dalam mendapatkan peluang kerja.
SUMBER



tinggalkan komentar

Parkir di wilayah parkir non-karyawan itu banyak keuntungannya

Pernahkah anda menghitung berapa pekerja yang menggunakan kendaraan bermotor ke kantor setiap harinya? Banyak sekali bukan? Saking banyaknya bahkan mungkin jumlahnya bisa melebihi jumlah butir nasi putih yang ada pada seporsi nasi rames di warteg. Banyaknya jumlah pengendara kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda dua di Jakarta inilah yang memaksa setiap pengelola gedung menyiapkan lahan parkir khusus untuk para karyawan gedung tersebut. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memberikan kenyamanan yang lebih bagi para pekerja di gedung tersebut. Tapi apakah berarti lahan parkir non-karyawan tidak nyaman? tidak juga.


Kenyamanan dan keamanan yang diberikan pengelola parkir tentunya membuat kita merasa lebih percaya dan bisa lebih berkonsentrasi pada pekerjaan yang kita jalani tanpa harus memikirkan motor kita di lahan parkir sana. Pada postingan kali ini kami akan berbagi kepada anda fakta bahwa menjadi karyawan itu tidak harus parkir di wilayah parkir khusus karyawan untuk mendapatkan kenyamanan, di lahan parkir non-karyawan juga kita bisa mendapatkan banyak keuntungan.

Apa saja keuntungan yang bakal kita peroleh jika kita menaruh motor kita di lahan parkir non-karyawan? Berikut ini adalah keuntungan yang akan kita peroleh jika kita parkir di wilayah parkir non-karyawan :

1. Lahan parkir lebih luas
Fakta menunjukan bahwa rata-rata lahan parkir khusus karyawan pada gedung-gedung di Jakarta lebih padat daripada lahan parkir non-karyawan. Hal ini tentunya membuat kita menambah satu pekerjaan lagi, yaitu mencari lahan parkir. Dengan parkir di wilayah non-karyawan, tentunya kita bisa bebas memilih lahan parkir yang kita suka tanpa bingung mencari space parkir terlebih dahulu. Sedikitnya jumlah tamu yang datang ke gedung tempat kita bekerja memungkinkan lahan kosong di tempat parkir tersebut lebih banyak.

2. Mendapat kenalan baru
Parkiran tamu atau non-karyawan biasanya diisi oleh orang-orang baru yang mungkin sekedar berkunjung ke kantor kita. Itu berarti akan ada kenalan baru setiap harinya. Anda mungkin bisa saja bertemu dengan para pelamar kerja yang mau interview di kantor anda, menambah link kerja, atau mungkin iseng menemukan gebetan baru yang cocok untuk Anda.

3. Tidak perlu repot mengingat letak parkir
Padatnya lahan parkir di wilayah khusus karyawan, membuat kita repot mengingat letak motor kita. Bahkan terkadang kita pangling karena letak motor kita seakan berpindah. Dengan anda menaruh motor anda di wilayah parkir tamu, maka anda tidak akan repot lagi mengingat letak motor anda karena motor anda pasti lebih mudah ditemukan, sehingga anda bisa lebih berkonsentrasi pada pekerjaan anda.

4. Menyamar menjadi pelamar kerja baru
Tentunya anda bingung kenapa menyamar menjadi salah satu keuntungan. Dengan anda menyamar dan menyatu dengan tamu dan pelamar kerja yang baru, anda tentunya akan bisa mencari tahu apa keluh kesah mereka terhadap perusahaan anda. Biasanya pelamar kerja yang kurang puas akan kantor anda akan lebih bisa mengeluarkan uneg-unegnya kepada pelamar kerja lainnya.

Itulah beberapa keuntungan yang bisa anda peroleh jika anda memakirkan kendaraan anda di wilayah parkir non-karyawan. Selamat mencoba.
SUMBER




tinggalkan komentar

Menciptakan Jati Diri



Inilah kisah Fajar, seorang karyawan dari salah satu perusahaan di Ibu kota. Kenapa tragis? Karena ia sering telat ngantor dan mendapat julukan si pemalas oleh atasannya. Setiap pagi dia selalu mendengar ucapan keras, 'Kenapa telat?”, dan biasanya Fajar hanya menjawab, “Perjalanan jauh Pak, macet pula''. Tentu kata macet sudah tidak asing lagi di kota Jakarta karena sejak dimulainya orde baru, Jakarta memang sudah macet sehingga dalam lingkungan kerja hari ini.

***

Keesokan paginya Fajar memutuskan pergi ke kantor dengan membawa surat pengunduran diri. Ia menemui bosnya dan menyodorkan surat pengunduran dirinya.
“Pak, saya ingin mengundurkan diri.”, begitu kata fajar.
Bosnya bertanya, “Kenapa? Gaji kamu kurang? Atau kamu tidak terlalu suka dengan pekerjaanmu?”
“Bukan Pak, bukan itu. Saya mengundurkan diri karena saya sadar bahwa sepertinya apa yang Bapak pernah katakan itu benar adanya, saya adalah seorang pemalas”, jawab Fajar.
“Haaha... “, si bos hanya menanggapinya dengan tertawa.
“Fajar, jika kamu sudah meyakini bahwa dirimu adalah seorang pemalas, berarti kamu telah menciptakan jati dirimu, bahwa kamu memang adalah seorang pemalas. Dengarkan ini Fajar, jika kamu sudah meyakini dirimu seorang pemalas maka selamanya kamu akan jadi pemalas. Padahal sebenarnya setiap manusia itu bisa berubah tergantung tekat dan kemauannya. Satu hal yang harus kamu percaya bahwa semua orang bisa berubah kapan saja. Tak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri. Sudahlah, kamu tetap bekerja disini saja.”, begitu si bos menasehati Fajar.
“Tapi bukannya bapak juga sering bilang aku pemalas?”, tanya Fajar.
“Haha, itu hanya motivasi supaya kamu lebih rajin lagi, karena kamu punya potensi hanya saja masih kurang maksimal”, jawab si bos dengan bijak.

***
Akhirnya Fajar tidak jadi keluar dari pekerjaannya. Ia termotivasi oleh kata-kata bosnya dan bahkan kini Fajar berhasil menunjukan dedikasi dan memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan.

Jati diri adalah wujud penghakiman bagi diri yang biasa diajarkan pada kita sejak kecil yang bahkan di usia dini kita sering di suruh mencari jati diri. Maka dari itu motivasi diri Anda agar menjadi lebih baik lagi dan terus lebih baik lagi.
SUMBER



tinggalkan komentar

Kecerdasan Logika & Perasaan Dalam Bekerja

Ada banyak perbedaan sudut pandang mengenai logika. Ada yang memiliki pandangan bahwa untuk mendapatkan hasil yang maksimal, harus lebih menekankan perasaan ketimbang logika. Di sisi lain, ada yang berpandangan bahwa menggunakan perasaan berlebihan terkesan kurang menggunakan akal, maka itu, dalam berbagai hal logika harus dikedepankan. Pada dasarnya kedua pandangan itu memiliki pemahaman yang saling melengkapi, hanya saja penempatan dan penggunaannya yang sering keliru.


Benar adanya bahwa terkadang perasaan lebih penting dari logika karena perasaan bisa mengalahkan segalanya bahkan membunuh semua argumen tentang logika, contohnya Nietzsche yang di binasakan oleh logikanya sendiri.

Namun disamping itu, benar juga kalau anggapan tentang logika itu lebih penting penting dari perasaan sebab dengan logika kita jadi rajin berpikir sehingga pola pikir kita terus berkembang. Contoh sederhananya, Isaac Newton dengan buah apel-nya. Lalu sebenarnya mana yang lebih penting? Keduanya memiliki porsi yang sama selama pemahamannya mengandung banyak nilai positif, hanya permasalahannya adalah bagaimana agar keduanya bersinergi?

Antara perasaan dan logika itu haruslah saling mendukung, karena logika yang baik membangun perasaan positif. misalnya, jika teman kerja Anda mengalami kesulitan dan membutuhkan pertolongan dari Anda. Ketika Anda hanya memakai logika saja, kemungkinan yang ada dalam pemikiran Anda adalah soal keuntungan dan kerugian yang Anda dapat dengan membantunya. Tetapi jika Anda bisa menciptakan logika yang positif maka hal itu dapat menggerakan perasaan Anda untuk memiliki kepedulian.

Perlu untuk diingat bahwa ketika Anda membantu orang lain, maka bantuan yang telah Anda berikan itu akan bertimbal balik kepada Anda saat Anda sedang mengalami suatu masalah dan membutuhkan pertolongan. Cobalah kembangkan kecerdasan berlogika ini pada keseharian Anda dan perhatikan apa yang akan terjadi pada diri Anda.
SUMBER



tinggalkan komentar

Minggu, 11 Desember 2011

Kesuksesan Berawal Dari Pikiran

Pernahkah terbesit dalam benak Anda bahwa beberapa rekan Anda memiliki perjalanan karir yang demikian mulus dan nyaris tanpa hambatan? Sementara beberapa rekan lainnya atau mungkin diri Anda sendiri untuk bisa bertahan diposisi saat ini pun membutuhkan usaha ekstra.

Setiap orang berhak sukses, termasuk Anda. Namun jika hingga kini Anda merasa belum sukses, sebabnya mungkin karena Anda tidak percaya. Sangat penting bagi Anda untuk bisa meyakinkan diri sendiri bahwa Anda bisa mencapai kesuksesan itu. Pertanyaannya adalah mengapa banyak orang yang gagal? Sebetulnya apa yang menghambat orang meraih sukses?

Untuk mencapai kesuksesan dalam karir, seseorang juga membutuhkan sesuatu yang bernama believe atau kepercayaan. Kebanyakan orang justru tidak memiliki kepercayaan kalau mereka dapat menjadi orang sukses, dan pada akhirnya mereka gagal karena diri mereka sendiri. Anda memilih bersikap gagal, maka Anda akan gagal. Sebaliknya, jika Anda percaya bisa meraih kesuksesan, maka hasilnya Anda akan sukses.

Berikut beberapa hal yang dapat membantu Anda untuk mendapatkan kesuksesan:


1. Change your mindset. Apa yang terjadi dalam hidup Anda merupakan refleksi dari pikiran Anda. Pikirkan hal-hal positif yang akan terjadi pada diri Anda. Visualisasikan diri Anda memiliki hal yang paling Anda inginkan saat ini dan yakinkan diri Anda bahwa Anda akan mencapainya. Saat Anda membayangkan mendapatkan hal yang terbaik, maka Anda sudah berhasil meraihnya. Yang perlu dilakukan tinggal mewujudkannya dengan usaha dan kerja keras. Sebab apa yang dipikirkan dan diimpikan tampa usaha dan kerja keras untuk mewujudkanya Anda tidak akan meraih kesuksesan itu.

2. Temukan “harta karun” dalam diri Anda. Sering kali kita tidak memiliki keyakinan dalam diri. Luangkanlah waktu sejenak untuk memahami pikiran Anda. Evaluasi kehidupan yang Anda miliki. Sangat mungkin Anda akan menemukan sesuatu yang sangat berharga dan banyak yang akan Anda raih dalam hidup.

3. Pahami “kehebatan” Anda. Dengan memahami apa yang menjadi keahlian atau kelebihan Anda sendiri, secara otomatis kepercayaan diri akan meningkat. Bahkan Anda akan melihat hal-hal yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya. Itu artinya Anda telah membangun sesuatu dalam diri Anda yang selama ini tidak pernah Anda sadari sebelumnya. Jika Anda tidak memiliki keyakinan, maka Anda akan berhenti berkembang dan akan menjadi seseorang yang lemah.

4. Pelajari kelemahan Anda. Setiap individu mempunyai hal yang membuatnya lemah terhadap bidang tertentu. Jadikan kelemahan tersebut menjadi kekuatan Anda. Manfaatkan setiap momentum untuk mulai menggantungkan diri pada diri Anda sendiri, bukan pada orang lain atau faktor luar. Tetap jaga pikiran dan keyakinan Anda kepada hal-hal yang postif, karena dengan pikiran dan keyakinan inilah yang akan bisa memotivasi diri untuk meraihnya.

5. Jangan putus asa. Jika Anda gagal meraih sesuatu, jangan lantas mundur. Jadikan ini sebuah pelajaran dan tantangan, yakin bahwa suatu hari nanti Anda bisa meraihnya. Sesederhana itu meraih sebuah kesuksesan, membayangkan dan diimbangi dengan usaha dan kerja keras untuk membuat nyata.

Untuk menjadi seorang pemenang, Anda bisa memulainya dengan mengarahkan pikiran dan keyakinan Anda kepada hal yang positif. Yakinkan diri Anda bahwa Anda bisa mendapatkan Apa yang diinginkan dalam karir Anda.

Remember! Segala sesuatu yang ada di atas muka bumi ini pada umumnya sudah ada dalam pikiran manusia sebelumnya. So, hati-hatilah dalam berfikir.
SUMBER


tinggalkan komentar

Tips Mengatasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Pemutusan Hubungan Kerja atau disingkat PHK merupakan pemutusan atau pengakhiran hubungan kerja oleh pihak perusahaan dikarenakan suatu hal tertentu yang mengakibatkan selesainya hak dan kewajiban antara perusahaan dan pekerja. Istilah ini menjadi sangat menakutkan untuk di dengar oleh para pekerja, khususnya mereka yang bekerja pada perusahaan swasta.

Lalu bagaimana jika istilah PHK ini harus di alami pada diri Anda? Sedih, kecewa, sakit hati, marah, takut? Mungkin semua perasaan ini yang hinggap pada diri Anda ketika Anda harus di berhentikan dari pekerjaan Anda. Lalu bagaimana Anda mengatasi kegelisahan tersebut?


Berikut tips untuk mengatasi PHK :

Tenangkan diri. Siapa yang tidak kaget atau sakit hati jika mengalami PHK? Wajar jika pada awalnya Anda merasakan kaget dan sakit hati. Terlebih lagi jika Anda merasa sudah melakukan yang terbaik untuk perusahaan. Anda akan merasa seperti tidak dihargai oleh perusahaan tempat Anda bekerja. Camkan pada diri Anda bahwa hidup Anda tak berakhir sampai di sini. Masih banyak hal yang dapat Anda lakukan setelah ini. Orang lain mungkin belum bisa menghargai diri Anda dengan baik, inilah saatnya diri Anda sendiri yang menghargainya.

Do it, Now! Jangan putus asa dengan nasib terkena PHK. Akan selalu ada jalan lain, segera bergerak mencari pekerjaan lain. Yakinkanlah bahwa Anda akan mendapat yang lebih baik dari yang sebelumnya. Jadikan pengalaman yang Anda miliki sebagai modal untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Buat peta perjalanan karir. Agar perjalanan karir Anda dapat lebih tergambar buatlah peta perjalanan karir Anda. Dengan peta karir ini Anda dapat merencanakan perjalanan karir Anda dan mengantisipasi kemungkinan terburuk dalam karir Anda.

Lakukan dengan lebih baik lagi. Mungkin dahulu saat bekerja tanpa disadari Anda belum melakukan yang terbaik. Inilah saatnya Anda belajar lebih banyak hal. Perdalami kembali tentang bidang pekerjaan Anda. Karena improve skill akan menjadi penting setelah ini, dengan skill yang lebih baik Anda akan di hargai dengan lebih baik pula.

Jangan Menyerah. Ini bukan akhir hidup Anda, mungkin Tuhan memiliki rencana lain bagi Anda setelah ini. So, jangan menyerah dan pasrah dengan keadaan Anda saat ini. Jadikan hal ini menjadi titik balik diri Anda untuk menjadi lebih baik. Dan yang terpenting adalah tumbuhkan kembali rasa percaya diri Anda.
SUMBER


tinggalkan komentar

Siap Hadapi Kritik

Kritik itu hal yang membangun dalam hal apa pun, tapi tidak semua orang bisa menghadapi kritik apa lagi kritik tajam dari atasan. Apalagi jika Anda dipanggil secara khusus kesuatu ruangan hanya untuk mendengarkan kritik dan ‘dikeroyok’ sehingga Anda merasa tidak berdaya. Bila ternyata kritik yang disampaikan itu benar, bahkan bisa saja Anda merasa kecewa dan mempengaruhi kinerja Anda.

Emosi dan merasa tidak nyaman pasti yang pertama kali Anda rasakan saat menerima kritikan. Jika Anda mencoba untuk menyanggah kritikan tersebut, maka Anda bisa terlihat tidak kooperatif, atasan Anda akan marah, dan Anda tidak mendapatkan hasil apa-apa. Bahkan yang terburuk hubungan Anda dengan atasan akan semakin memburuk. Kritik bukanlah sebuah akhir perjalanan karir Anda. Bila Anda menerima kritik, hal-hal berikut yang dapat Anda lakukan:


1.Berbesar hatilah menerima informasi yang Anda terima dan renungkanlah. Memang tidak mudah untuk menerima kritik yang tajam dari atasan Anda dan kadang kita merasa tersinggung dengan kritik tersebut. Tetapi cobalah untuk berbesar hati dan menerimanya dengan lapang dada. Bila perlu jadikan kritikan tersebut sebagai motivasi Anda untuk menjadi yang lebih baik.

2.Jangan langsung memberikan reaksi. Akan lebih baik jika Anda mendengarkan dan menyimak terlebih dahulu. Sebaiknya Anda menahan emosi dan tidak terhanyut dengan sensitivitas yang dalam. Ambillah waktu untuk berpikir sebelum Anda bereaksi keras yang mungkin malah membuat Anda menyesal kemudian.

3.Hilangkan ganjalan dihati. Jika Anda menyesal telah mengatakan sesuatu, atau tidak mengatakan sesuatu yang seharusnya Anda katakan, bahas kembali hal tersebut. Kemukakan uneg-uneg Anda. Kejujuran Anda saat menerima kritikan justru akan menunjukkan kedewasaan Anda.

4.Minta penjelasan. Pastikan atasan Anda memberikan contoh ketika Anda tidak memberikan performa sesuai yang diinginkan. Gosip bertebaran di kantor, dan kritik yang datang tak selalu berarti akurat. Jika Ia berkata pada Anda bahwa Ia sering mendengar laporan bahwa Anda datang terlambat, atau memiliki sikap negatif terhadap suatu tugas, tanyakan contoh spesifiknya. Bila pun Ia tidak bisa memberikan detailnya, jangan acuhkan kritik yang Anda terima. Pikirkan cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat situasi membaik.

5.Jangan mengeluarkan kalimat tuduhan. Tak akan membuat segalanya lebih baik jika Anda menyalahkan si boss atau orang lain. Lebih baik jika Anda menunjukkan sikap bahwa Anda mendengarkan dan mencoba untuk berdiskusi jalan keluarnya. Anda bisa menanyakan hal-hal secara spesifik, jadi Anda bisa memperbaiki kesalahan dengan cara yang tepat. Anda tidak bisa sampai di garis finish jika tidak ada petunjuk arahnya bukan? Selalu pastikan kepuasan bersama.

6.Pahami hak Anda. Atasan harus memberikan surat peringatan terlebih dahulu sebelum menegur Anda secara langsung. Atau Anda baca kembali “buku putih” perusahaan untuk mengetahui kesalahan dan ganjaran yang seharusnya Anda terima, Anda memiliki hak untuk diperlakukan sesuai ketentuan dan perjanjian di awal Anda bekerja, tak peduli betapa parahnya situasi Anda sekarang.

7.Berterimakasih. Terdengar klise dan berlawanan dengan situasi yang Anda alami, namun coba pikirkan sejenak, Anda dikritik artinya Anda diperhatikan. Atasan Anda peduli untuk memberitahu apa yang harus Anda lakukan untuk bisa maju. Meski kritik yang Anda terima terdengar tajam dan menyakitkan tetap lebih baik dari pada tidak ada masukan apa pun dari atasan Anda.

Remember! Orang yang tidak dikritik adalah mereka yang tidak melakukan apa-apa, tidak mengatakan apa-apa, tidak akan menjadi apa-apa, dan tidak akan sukses.
SUMBER


tinggalkan komentar

Percaya Diri Meningkat, Karir Melesat

Success belongs to everyone. Filosofi ini telah dibuktikan oleh orang-orang yang berhasil mengubah hidupnya dari nothing menjadi something. Tidak ada halangan yang yang mampu mencegah seseorang meraih kesuksesan jika diusahakan dengan sekuat tenaga. Namun, jika semua orang bisa sukses, mengapa masih ada orang yang selalu berpikir dirinya gagal dan tidak pantas sukses bahkan sebelum dia mencoba untuk meraih sukses?


Semuanya berawal dari paradigma terhadap diri sendiri. Orang sukses memiliki keyakinan tinggi untuk meraih keberhasilan. Semakin tinggi percaya dirinya, semakin dekat pula ia pada pencapaiannya. Hal inilah yang kurang dimiliki orang selalu merasa gagal. Low self-esteem, perasaan takut gagal, dan serangkaian sikap negatif lainnya-lah yang justru menariknya pada kegagalan.

Untuk menjadi profesional yang sukses dengan karir cemerlang, percaya diri adalah salah satu karakter yang harus dimiliki. Percaya diri membuat Anda tidak ragu mengerahkan segala keterampilan, kemampuan dan dedikasi agar bisa berkontribusi besar bagi perusahaan. Pada akhirnya hal tersebut akan mengukuhkan karir Anda dan promotion will on the way.

Melihat pentingnya percaya diri dalam berkarir dan bekerja, berikut ini adalah beberapa tips agar Anda dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda di dunia kerja :

Berhentilah merendahkan diri sendiri. Orang akan menilai Anda sama seperti Anda menilai diri sendiri. Jika Anda menganggap diri sendiri tidak kompeten, maka Anda telah mengkondisikan pikiran dan raga untuk melihat Anda sebagai orang yang tidak kompeten. Hentikan memberikan sugesti negatif pada pikiran Anda. Terapkan 'I can do it'attitude ketika bos mempercayakan sebuah proyek di tangan Anda. Berhenti mensabotase diri sendiri dari kesempatan untuk berprestasi hanya karena Anda merasa Anda akan gagal.

Nobody's perfect Berhentilah meratapi kelemahan/kesalahan Anda, toh bukan Anda saja yang memilikinya. Bukankah ada pepatah 'Berbuat kesalahan itu manusiawi'? Melakukan kesalahan dalam pekerjaan bukan berarti Anda telah gagal, justru kesempatan untuk terus memperbaiki diri dan terus belajar. Buatlah list kelemahan dan kelebihan, lalu fokuslah pada kelebihan yang Anda miliki dan cara untuk merubah kelemahan Anda menjadi kelebihan Anda. Ingatlah, kesuksesan itu diraih bukan dengan menyingkirkan kelemahan namun mengasah kelebihan.

Bergaul dengan orang optimis dan suportif Jauhi rekan kerja yang suka mengeluh, pesimis dan sering berkata negatif. Bertemanlah dengan orang yang selalu berkata positif, bersemangat, visioner dan dapat melihat potensi dalam tiap orang. Biarkan mereka menularkan positivitas dalam hidup mereka ke diri Anda. Bila seringkali Anda mendapati kepercayaan diri Anda terusik oleh komentar sinis dan menjatuhkan dari rekan kerja, maka yakinlah bahwa merekapun memiliki krisis percaya diri juga. Berkata negative atau menjelak-jelakkan orang lain adalah cara mereka melampiaskan rasa kurang percaya diri mereka.

Terimalah pujian, you deserve it! Buang kata 'kebetulan' dalam kamus Anda. Jika bos atau rekan kerja memuji hasil kerja Anda, itu karena memang Anda layak menerimanya. Menerima pujian dan ucapan ‘terima kasih’ bukanlah bentuk kesombongan melainkan penghargaan terhadap diri sendiri. Jarang menerima reward positif atas kerja keras Anda memang bisa melemahkan rasa percaya diri, oleh karena itu jadikan pujian sekecil apapun sebagai pembangkit semangat. Jangan lupa untuk memberi hadiah bagi diri sendiri jika berhasil meraih target.

Tingkatkan kemampuan diri. Kapan Anda merasa percaya diri? Saat Anda berhasil mengerjakan sesuatu yang tadinya terlihat tidak mungkin? Kalau begitu tingkatkan kemampuan Anda dengan terus belajar dan berlatih agar kompetensi Anda meningkat. Merasa minder karena 'cuma' lulusan S1 padahal rekan yang lain tamatan S2 luar negeri? Tidak perlu merasa kecil hati, karena performa dan prestasi-lah yang penting bagi perusahaan. Jika menjadi yang terbaik membuat Anda merasa percaya diri, so be it !

Rasa percaya diri mampu mengantarkan orang kepada kesuksesannya. Diawali dari penghargaan terhadap diri sendiri, mereka mampu melihat potensi besar yang dimiliki dan kemudian mengembangkannya. Ingatlah, Anda berhak untuk sukses, jadi salah satu yang menghalangi Anda dari kesuksesan itu adalah diri Anda sendiri. Percayalah pada diri Anda!

Remember! :
Jika Anda tidak menghargai diri Anda, maka hal yang sama akan dilakukan orang lain terhadap Anda.
SUMBER


tinggalkan komentar

Minta Kenaikan Gaji ? Mungkinkah ?

Gaji dan benefit masih jadi alasan utama orang bekerja. Ketika Anda sudah bekerja cukup lama dan tidak ada peningkatan gaji, sementara Anda merasa telah memberikan kontribusi besar dan loyal terhadap perusahaan. Mungkin sudah saatnya Anda mengatur strategi untuk meminta kenaikan gaji.


Ingatlah bahwa Anda tidak bisa hanya mengharapkan bahwa manajemen menyadari seberapa besar prestasi dan kontribusi Anda kepada perusahaan ,lalu menaikkan gaji Anda. Jika kenaikan gaji adalah hal yang Anda inginkan dan butuhkan, maka Anda harus melihatnya sebagai target yang membutuhkan berbagai strategi untuk meraihnya. Karena itu, atur strategi jitu sebelum Anda mengetuk pintu ruangan atasan Anda dan berkata. "Boss, saya ingin bicara tentang kenaikan gaji".


Dengan asumsi bahwa Anda telah bekerja sesuai dengan harapan perusahaan, berikut adalah tips agar kenaikan gaji Anda disetujui.

1. Lakukan riset.
Sebelum mengajukan angka yang Anda inginkan, ketahui dulu berapa besar gaji yang yang diperoleh professional di posisi yang sama dan mempunyai pengalaman dan latar belakang pendidikan yang kurang lebih sama. Anda bisa mendapatkannya di survey gaji dari lembaga survey terkemuka, bergabung dengan organisasi profesional atau bertanya kepada teman atau rekan kerja yang berprofesi sama. Jika ternyata gaji Anda masih di bawah angka yang diterima profesional di posisi yang sama, maka masih ada kemungkinan untuk mendapatkan kenaikan gaji.

2. Tentukan dengan jelas kenaikan gaji yang Anda inginkan.
Sesuai dengan hasil riset yang Anda dapatkan, sampaikan dengan jelas jumlah kenaikan gaji yang Anda inginkan.

3. Lihat performa kerja Anda.
Siapkan ´peluru´ argumen Anda dengan mendata kontribusi besar yang Anda berikan untuk perusahaan selama 6 bulan terakhir. Sampaikan pula training atau seminar yang Anda ikuti untuk peningkatan karir Anda. Kemukakan juga kekuatan dan keterampilan Anda yang menguntungkan perusahaan.

4. Evaluasi keadaan perusahaan.
Perhatikan kesehatan keuangan perusahaan tempat Anda bekerja. Terkadang keadaan di ´permukaan´ tidak menunjukkan keadaan keuangan perusahaan sesungguhnya. Carilah informasi dengan mempelajari laporan keuangan, jika memungkinkan dan riset mengenai keadaan nature of business pada umumnya. Bukan waktu yang tepat untuk meminta kenaikan gaji jika perusahaan Anda sedang mengalami krisis keuangan.

5. Waktu yang tepat.
Perlakukan proses meminta kenaikan gaji sebagai salah satu proyek yang harus dijalankan dengan profesional. Buat janji dengan atasan Anda untuk membicarakan hal ini. Jangan membicarakan soal ini saat Anda bertemu di lorong kantor, melalui email atau melalui telepon. Diskusikan kenaikan gaji saat Anda baru saja memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan atau baru saja mendapat tanggung jawab yang baru. Jika Anda karyawan yang baru mulai bekerja, tunggulah sampai 6 bulan atau sampai Anda bisa menunjukkan hasil kerja Anda kepada atasan sebelum Anda mengajukan permintaan kenaikan gaji.

Remember! :
Seyogyanya, reward dan performance berbanding lurus. So pastikan Anda mengetahui performance sebelum meminta reward Anda.
SUMBER

tinggalkan komentar

Selasa, 06 Desember 2011

Melatih Kepemimpinan Sejak Dari Kecil (Usia Dini) Pada Anak.



Sebagai orang tua, kita pasti sangat menginginkan bahwa anak kita memiliki sikap sebagai seorang pemimpin. Baik dalam pergaulannya di tengah-tengah keluarga atau dalam lingkungan sekolah tempat anak-anak kita dapat berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Seperti kita telah ketahui bahwa menjadi seorang pemimpin adalah lebih dari hanya sekedar tahu bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain,tetapi harus juga memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dengan efektif, pengambilan suatu keputusan, dan dapat berpikir secara berorganisasi dan memiliki pendekatan yang baik kepada teman-temanya adalah hal-hal yang harus dipenuhi seorang pemimpin. Dan hal itulah yang kita inginkan supaya anak-anak sehak dari masa kecilnya sudah mengenal dan dapat bersikap sebagai seorang pemimpin.

Pada masa yang sudah modern ini , kebanyakan anak-anak masa sekarang lebih memilih untuk memiliki kehidupan yang individual , tidak mandiri dan terlalu bergantung kepada orang lain, dalam hal ini mungkin mereka adalah orang yang terdekat dengan dia ; bisa orang tua, suster atau pun kakek dan neneknya.Karena memang tidak dapat di pungkiri akan kehidupan mereka dimana hanya orang-orang tersebutlah yang dekat dengan mereka, terlebih lagi bila mereka memasuki sekolah yang private.

Seorang rekan saya yang adalah seorang guru di sebuah sekolah swasta di daerah Jakarta, men-sharingkan akan persoalan anak-anak didiknya yang begitu sangat malu untuk dapat berdiri didepan kelas baik untuk memimpin teman-teman kelasnya, seperti menyiapkan barisan sebelum masuk ke dalam kelas, maupun memimpin teman-teman kelasnya menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Dan bila diutarakan dengan orangtua mereka , maka jawaban yang didapat adalah orang tua sendiripun tidak dapat mengatasi akan sikap anaknya yang sangat pemalu atau tidak percaya diri, bahkan tidak bisa tampil untuk menjadi seorang pemimpin di antara teman-temannya.

Seperti seorang ahli teori kepemimpinan yang menyatakan bahwa kepemimpin itu dapat kita gali sejak seorang manusia itu bertumbuh dari usia dini. Sikap kepemimpinan itu telah ada didalam diri manusia , dan bagaimana cara lingkungan dan kondisi yang mengelilingi akan dia yang membuat sifat kepemimpinan itu dapat berkembang dan keluar sehingga termanifestasi didalam anak itu sampai dia dewasa nanti. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang terlibat disekitar kehidupan seorang anak manusia. Baik orangtuanya, atau tenaga pengajar dan juga orang-orang yang dewasa yang mengelilinginya, dimana pasti dia akan belajar dari semua itu.

Selain orang tua, pengajar dan orang –orang dewasa disekitar kehidupannya, ada juga fasilitas lain yang disediakan pada era globalisasi ini untuk dapat menumbuhkan sikap kepemimpinan dalam diri seorang anak yaitu seperti : outbond , atau pelatihan kepemimpinan (semacam training untuk anak) yang dapat di ajarkan baik didalam atau di luar ruangan. Semua media itu dapat di gunakan untuk dapat menumbuhkan akan sikap/sifat kepemimpinan dalam diri seorang anak.

Dengan kita mengenalkan dan mengajarkan dasar-dasar kepemimpinan kepada anak sejak usia dini maka ketika ia bertumbuh dewasa maka kita tidak perlu mengkhawatirkan akan pertumbuhan karakter nya ketika menghadapi perubahan-perubahan global yang terjadi pada masa modern ini. Karena anak-anak masa depan sudah mendapatkan pembekalan yang cukup yang telah di peroleh nya semasa mereka masih kecil.
SUMBER

tinggalkan komentar

Ungkapkan Semua Ide Anda, Dengan Bijaksana...



Seseorang karyawan yang ada di level atas seperti di level manager maka seringkali di dalam cara mereka bekerja maka ada kalanya selalu ingin menjadi terdepan dengan mengungkapkan semua ide-ide serta gagasan-gagasan yang menurutnya bagus, baik dan mau supaya ide tersebut dilakukan oleh anak buahnya sendiri ataupun rekan-rekan kerja yang lain terutama di departemen lainnya. Namun ada kalanya ide tersebut baik dilakukan jika hal iti bisa dikatakan untuk kemajuan perusahaan namun jikalau ide itu tidak baik dan akhirnya bisa merugikan perusahaan ataupun orang lain maka lebih baik jangan cepat-cepat diikuti.

Seringkali pengungkapan ide pasti dimulai dari suatu situasi dan kondisi yang kurang baik hal ini bisa terjadi karena pihak dari lingkungan, orang lain ataupun mungkin memang karena alat ataupun fasilitas yang tidak mendukung sehingga sangat perlu sekali diambil suatu ide atau cara-cara yang khusus untuk dapat melakukan perubahan terhadap situasi dan kondisi yang terjadi. Oleh sebab itu segala ide dan gagasan yang dikemukakan harus bisa diputuskan secara bersama-sama dan pengambil keputusan terakhir bisa diserahkan oleh atasan ataupun departemen head dari departemen yang terkait.

Ketika suatu ide ataupun gagasan dikemukakan maka akan ada beberapa orang yang akan menerima dan ada juga yang menolak. Hal ini adalah sangat wajar sebab mereka belum terbiasa dengan suatu perubahan dan hal ini harus pelan-pelan di berikan kepada mereka sehingga merekapun bisa mengerti bahwa sebuah perubahan itu bisa berdampak baik dan positif untuk kedepannya. Kita tidak perlu terlalu takut dengan pendapat dari beberapa orang yang merasa kurang setuju atau kurang suka dengan ide tersebut, namun yang paling penting adalah pengambil keputusan harus memiliki sikap bijaksana di dala mengambil keputusan dengan kesepakatan bersama sehingga semua orang dapat menerima
ide-ide tersebut dan menjalankannya dengan baik

Dengan demikian ungkapkanlah semua ide-ide anda dengan cara bijaksana dan sesuaikan dengan situasi serta kondisi yang ada sehingga semua ide yang baik yang sudah disepakati bersama dapat dilakukan dan berjalan dengan baik.
SUMBER


tinggalkan komentar

Minggu, 04 Desember 2011

Sedikit Bandel Untuk Mengenal Potensi Diri Itu Hal Yang Wajar



Anda adalah remaja atau mahasiswa yang sebentar lagi akan lulus kuliah? Masih bingung dalam menentukan masa depan? Masih belum punya gambaran mau bekerja di mana? Awas, jangan sampai salah jalan. Sebaiknya kenali potensi Anda agar tidak “salah terjun” dalam dunia kerja nanti.

Sewaktu kita masih kecil, saat ditanya “mau jadi apa kelak?” pasti kita selalu menyebut secara spontan semua profesi yang mentereng dengan idealis dan bangga. Sebut saja “dokter”, “pilot”, “insinyur”, atau “presiden”. Tidak ada satupun yang menjawab “liat aja nanti”. Mungkin terdengar prospektif saat kita menyebut jawaban idealis dan mentereng tersebut. Tapi kenyataannya, jumlah orang yang meraih cita-cita masa kecilnya tidak mencapai 10%. Kemungkinannya, kalau tidak sukses ya gagal total.

Kenapa bisa begitu? Banyak anak yang menjawab dengan profesi mentereng yang kemudian terjebak oleh didikan sistematis dan cenderung kaku dengan iming-iming pencapaian cita-citanya. Contoh : “Ayo Adi, tidur siang dulu, katanya mau jadi dokter?”. Dari kecil hingga besar di didik seperti itu, dan kemudian dia hanya terfokus pada satu tujuan saja. Lalu apa yang terjadi saat ternyata dia tidak bisa meniti karir jadi dokter saat dewasa dan tidak punya planning cadangan? Ya, menjadi supir taksi pun akhirnya harus dia jalani.

Coba bandingkan dengan anak yang menjawab dengan jawaban “lihat nanti saja”. Jika ada anak kecil yang menjawab seperti ini, sebenarnya anak inilah yang mempunyai pola pikir lebih prospektif. Anak ini bisa lebih terbuka pada setiap keaadaan dan kemungkinan yang ada dan cenderung bisa lebih fleksibel. Akhirnya, anak ini kemudian juga punya berjuta rencana cadangan yang tentunya bisa menopang rencana utama nya.

Apa Kesimpulan Yang Bisa Diambil?
Jangan cepat-cepat mengambil keputusan soal masa depan hanya karena takut dibilang tidak punya rencana. Kenali dulu potensi Anda yang sebenarnya sebelum Anda fokus terhadap satu hal. Jangan lupa untuk menyiapkan planning cadangan dan selalu terbuka pada setiap peluang yang ada.

Jangan takut Anda dicap sebagai pribadi yang tidak punya aturan hanya karena Anda terlihat nakal dan selengean, karena dari situlah justru Anda dapat mendapatkan pengalaman dan pelajaran yang lebih.
SUMBER




tinggalkan komentar

Menggunakan Bahasa Positif di Tempat Kerja



Bahasa adalah alat yang sangat kuat dalam berkomunikasi secara lisan, atau dalam bentuk tertulis, cara Anda mengekspresikan diri akan mempengaruhi apakah pesan Anda diterima secara positif atau negatif. Bahkan ketika Anda menyampaikan berita yang tidak menyenangkan, dampaknya bisa melunak dengan menggunakan apa yang kita sebut bahasa positif.

Dengan cara berkomunikasi yang lebih positif lebih memungkinkan bagi Anda untuk mendapatkan kerjasama dari klien Anda daripada argumen atau konfrontasi. Disaat Anda berkomunikasi dengan klien atau pelanggan, staf Anda, atau rekan kerja Anda lainnya gunakanlah bahasa positif untuk menimbulkan citra positif dari pada yang bersifat merusak.

Seorang Naysayer atau orang yang secara agresif menolak terhadap sesuatu baik dan bersikap pesimis biasanya tidak mempunyai alternatif ide, tetapi sangat pandai dalam mencari celah dari ide orang lain. Jika Anda pernah bekerja sama dengan tipe seorang naysayer, atau Anda adalah salah satunya, Anda akan tahu bahwa jenis komunikasi negatif ini adalah yang paling menyakitkan bagi mereka yang berada disekitarnya. Seorang Naysayer memungkinkan adanya diskusi yang menciptakan lingkungan yang negatif dan meningkatkan konfrontasi.

Kalimat dan bahasa negatif seringkali memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Mengatakan pada orang lain tentang hal yang tidak bisa dilakukannya.

2. Nada halus untuk menyalahkan

3. Mengandung kata-kata seperti: tidak bisa, tidak ingin,tidak mampu dan lainnya.

4. Tidak menekankan tindakan yang positif yang lebih sesuai.

Ungkapan dan bahasa positif memiliki kualitas berikut:

1. Memberitahu orang lain tentang hal yang dapat dilakukan

2. Menyarankan alternatif dan pilihan yang tersedia bagi penerima

3. Memberi support dan tidak bertele-tele.

4. menekankan tindakan positif dan konsekuensi positif yang dapat diantisipasi.

Tempat pertama untuk mulai menggunakan bahasa positif adalah dengan tulisan. Setelah Anda mengembangkan bakat penulisan secara positif, akan lebih mudah untuk mengubah bahasa lisan Anda untuk menyajikan nada yang memberikan kesan positif.
SUMBER





tinggalkan komentar

Sekedar Bekerja Atau Meniti Karir?



Rata -rata setiap fresh graduate yang baru saja lulus pasti hanya memikirkan satu hal : kapan keterima kerja. Mendapatkan pekerjaan memang sudah menjadi tujuan pasti bagi para fresh graduate selanjutnya. Namun banyak dari fresh graduate yang belum menyadari apa yang seharusnya mereka cari.

Ya, banyak dari fresh graduate lebih memilih untuk sekedar mendapatkan pekerjaan dengan instant. Alhasil, banyak dari mereka yang bekerja diluar bidang studi yang mereka pelajari di bangku kuliah. Tidak ada salahnya, tapi apa yang terjadi kemudian? Mereka kemudian serasa seperti membuang waktu percuma, mempelajari bidang baru mulai dari nol lagi dan tak jarang dari mereka menghadapi rasa bosan sebagai musuh utama.

Mungkin tidak semua bidang pekerjaan yang melenceng terasa membosankan. Sebut saja mereka yang menjadikan hobi sebagai profesi. Misalnya seorang lulusan akuntansi yang gemar photography dan kemudian menjadi photographer, siapa yang berani bertaruh bahwa dia akan bosan menjadi photographer dalam waktu dekat?.

Prospek Karir?
Ada orang bijak berkata, yang membedakan calon buruh dan calon direktur adalah bagaimana pola pikir mereka dalam menghadapi hidup. Calon buruh berpikir “yang penting hari ini saya bisa hidup”, sedangkan calon direktur berpikir “bagaimana hidup saya nanti?”. Dari sini bisa kita pelajari bahwa berpikir jauh ke depan lebih baik dibandingkan sekedar mencari kepuasaan sesaat.

Sama halnya seperti menentukan karir. Sebagai fresh graduate, tanyakan lagi ke dalam diri Anda, apa sebenarnya yang Anda cari? Jangan hanya karena segilintir rupiah saja lalu mengorbankan karir dan masa depan Anda. Jangan sampai Anda salah mengambil keputusan yang membuat karir Anda stuck dan tidak ada kemajuan.

Sebaiknya Anda berpikiran matang-matang sebelum mencari kerja, pilihlah jenis pekerjaan yang Anda sukai dan bersabarlah sedikit.
SUMBER



tinggalkan komentar

Balon Naik Karena Gasnya



Suatu hari di pinggir kota saat hari raya besar. Suasana sangat ramai dan semarak. Ada akrobat, sirkus, permainan ketangkasan, dan para pedagang menjajakan anekaragam jualan.

Di antara pengunjung, seorang ayah membawa anaknya yang masih balita. Setelah melihat beberapa stan, mereka ketemu seorang penjual balon. "Papa… aku mau balon," pinta si anak sambil menunjuk kerumunan balon.

Sang ayah menuruti permintaannya. "Bang… minta balonnya satu,"kata sang ayah kepada penjual.

"Baik… adik kecil mau yang mana?" tanya penjual balon dengan ramah.

"Yang kuning," jawab si anak dengan mantap dan riang.

Tukang balon menurunkan yang kuning. Namun, sebelum balon tersebut pindah tangan, tiba-tiba si anak berkata, "Nggak mau yang kuning. Mau yang ijo aja."

Tukang balon menurutinya.

Sebelum balon hijau diberikan, si anak teriak, "Nggak jadi. Yang merah aja."

Lagi-lagi si penjual menuruti pelanggannya. Ketika balon merah dipegangnya, si anak berkata lagi, "Eh... gant ... ganti aja. Aku nggak mau yang merah. Yang biru aja."

Merasa heran, tukang balon lalu bertanya. "Adik, yang kamu mau apa? Warnanya apa besarnya?"

"Bukan," kata si anak. "Aku mau yang terbangnya paling tinggi."

"Oh, kalau itu tidak ditentukan warnanya, tetapi tekanan gasnya,"kata si tukang balon seraya memompa gas lebih banyak.

Si anak pun mendapatkan balon yang diinginkannya.

* * * *

Pesan cerita ini adalah tentang aktualisasi diri. Bunyi Etos 4: Kerja adalah aktualisasi, aku harus bekerja keras penuh semangat.

Intinya, apakah kita mampu terbang ke angkasa prestasi atau ke cakrawala kesuksesan, semua itu karena adanya daya dorong ---semangat, roh, keyakinan,vitalitas, antusiasme--- dari dalam diri kita yang diumpamakan sebagai gas dalam balon. Melalui aktualisasi diri, maka impian kita untuk membumbung tinggi semakin menjadi kenyataan.

Sama seperti pendapat keliru si anak kecil bahwa yang menentukan tinggi rendahnya sebuah balon adalah warna, demikian juga banyak orang berpendapat bahwa sukses tidaknya seseorang ditentukan oleh faktor keturunan, warna kulit, jenis kelamin, dan sebagainya. Semua itu salah. Yang benar adalah: the spirit of success dalam diri kita yang bagaikan gas helium atau argon dalam balon, itulah yang mampu melambungkan kita ke angkasa sukses yang lebih tinggi.

Maka, jika ingin meraih sukses tertinggi, terindah, dan terjauh, maka perkuatlah diri anda dengan semangat tinggi, antusiasme besar, dan kerja keras yang dipandu oleh hasrat besar untuk mewujudkan yang terbaik dari dalam diri anda: bigger, higher, better!

SUMBER




tinggalkan komentar

Piranha di Akuarium



Seorang pengusaha baru kembali dari perjalanan ke Brazil. Ia membawa oleh-oleh setoples ikan Piranha. Seperti diketahui, piranha di habitat aslinya, di perairan Amazon, adalah ikan yang buas dan agresif. Pengusaha ini menaruhnya di dalam akuarium bersekat kaca. Ikan-ikan itu berenang tenang di bak kiri.

Kemudian, sejumlah ikan lokal dimasukkan ke bak kanan. Seketika, seperti dikomando, mereka segera menyerbu hendak memangsa ikan lokal tersebut. Tetapi ada daya, mereka hanya bisa menubruk kaca. Serbuan diulangi: Piranha menerkam ganas. Apa lacur, kali ini moncong-moncong mereka mulai penyok tertumbuk tembok kaca.

Tidak jera, Piranha terus menyerbu, menyerbu, dan menyerbu sampai akhirnya bibir mereka jontor berdarah-darah. Pada titik itulah mereka kapok dan tak lagi berani menerkam. Pelan tapi pasti, mereka kehilangan agresivitasnya.

Sekian waktu kemudian, sesudah luka-luka Piranha itu sembuh, kaca pemisah dicabut. Aneh bin ajaib: mereka kehilangan naluri aslinya, tidak lagi spontan ganas menerkam. Malah mereka terlihat jinak bersama ikan- ikan lokal.

*****

Pembaca yang budiman, pengalaman buruk di masa lampau kerap menjadi kendala kita untuk bertumbuh dan berkembang. Kekecewaan, kegagalan, atau trauma membuat orang kapok, tidak berani lagi berinisiatif, kehilangan percaya diri, dan semangat juang anjlok. Akibat lebih serius: banyak orang kehilangan naluri alaminya. Daya hidupnya melemah.

Kini, kaca pembatas sudah terangkat. Namun pengalaman buruk yang dulu masih saja menjadi gembok imajiner yang membelenggu. Betul, pengalaman-pengalaman itu harus kita maknai sebagai guru dan referensi untuk mengarungi realita dan maju. Yang tidak boleh: ia menjadi borgol yang mematikan inisiatif, kreativitas, keberanian, dan daya juang kita.

Seberapa pahit pun masa lalu kita entah di bidang studi, keluaga, pekerjaan, atau bisnis; di mana kita menderita kerugian, kemalangan, atau kecelakaan—mari kita sadari bahwa itu semua hanyalah pengalaman lampau. Bijaklah oleh kerenanya, tapi tetaplah fokus dan penuh semangat ke depan.

Jadi, mari coba periksa, masih adakah kaca penghalang? Jangan-jangan sudah hilang. Jika demikian, berusahalah lagi. Yakinlah, jika selalu waspada, sadar dan bersahabat dengan lingkungan, mau memakai kecerdikan dan kecerdasan, maka kita bisa hidup sesungguh-sungguhnya, sepenuh-penuhnya, dengan semangat tinggi yang menjadi ciri asli kita.

Ingatlah, saat masih kecil, kita rajin mengekspolarasi dunia sekeliling: berani memegang api, meraba moncong anjing, gagah melayang terbang, nekat membongkar barang-barang elektronik, perkasa menjungkirbalikkan tempat tidur, tidak takut bermain lumpur dan air. Ya, kita memeriksa apa saja di sekitar kita untuk mencari pengalaman. Kita jatuh bangun, tapi tidak kapok. Kita meringis dan menangis, tapi sebentar kemudian sibuk tertawa. Semua itu sangat penting karena dengan demikianlah kita menjadi manusia dan otentik.

Maka jangan mau terhantui, apalagi terbelenggu, dengan pengalaman lampau yang pahit. Etos 1, yaitu etos rahmat mengajarkan bahwa hidup ini adalah berkah, termasuk semua pengalaman yang manis, asin, asam, tawar, kecut, getir, dan pahit. Percayalah, sesudah dan di balik semua pengalaman itu pasti muncul anugerah yang renyah. Bagai menghadapi buah durian: dari luar memang durinya tajam dan bisa melukai, tetapi kalau dengan tenang kita gunakan akal, lalu membelah durian dengan hati-hati, maka daging buah yang harum dan lezat segera ternikmati di lidah.

Maka, inilah diktum Etos 1: di balik semua pengalaman buruk pun selalu terdapat rahmat yang segar. Inilah yang disebut rahmat terselubung. Mari menjadikannya sebagai modal untuk melangkah menjalani sukses. Jangan pernah kehilangan nikmat durian karena takut durinya. Jika harus tertusuk juga, biarin saja, jangan mau berhenti, tetapi sibaklah kulitnya lalu kulumlah daging buahnya yang lezat legit mewangi.

sumber : jobdb.com




tinggalkan komentar

Selasa, 29 November 2011

Earn More. Spend Less. And Give More.



Berapa income yang mestinya kita peroleh agar bisa melakoni hidup dengan penuh rasa tentram, gemah ripah loh jinawi? Perhitungan nya disini
, membawa kita pada angka 16 juta rupiah per bulan. Wah lumayan tinggi juga ya.

Benar, angka itu jauh lebih tinggi dibanding UMR kota Jakarta yang hanya 1,5 juta per bulan. Mengapa segitu tinggi? Pan katanya mau hidup lumayan tentram?

Eniwei, hidup di kota-kota besar rasanya memang kian mahal. Harga rumah sepetak di pinggiran kota Bekasi sudah mencapai 250 juta rupiah. Hanya dengan mendapatkan segenggam nafkah yang memadai, kita mungkin baru bisa membangun biduk rumah tangga yang sejahtera.

Dan persis disitulah, kita dikenalkan dengan 3 kredo atau prinsip utama perencanaan keuangan yang mak nyus. Tiga kredo magis itu berbunyi : Earn more. Spend less. And Give More. Mari kita menghampirinya satu per satu.

Kredo # 1 : EARN MORE. Tak ada orang yang mau pendapatan atau income-nya stagnan dari tahun ke tahun. Kita ingin nafkah yang kita raih selalu bisa tumbuh, bisa growing.

Kalau kita bekerja sebagai karyawan, harapannya kita bisa terus mengembangkan karir dan mengalami peningkatan pendapatan secara memadai. Syukur-syukur setiap tahun dapat bonus gede .Kalau ternyata karir dan pendapatan kita melaju pelan di jalur lambat (dan sudah begitu, suka macet di tengah jalan) ya ndak usah ngomel dan menyalahkan pihak lain. Cukup lakukan introspeksi dan kemudian terus melakoni self improvement. Di-campur dengan bumbu positive mindset, insya Allah rezeki yang renyah akan juga datang menyapa. Just believe in your positive future.

Kalau Anda bekerja sebagai entrepreneur, tak ada yang lebih indah untuk melihat omzet penjualan meningkat setiap tahun. Bagi kaum pebisnis, sales revenue memang sebuah magic thing. Kalau bisa omzet naik 20 % setiap tahun, syukur bisa double or even triple. Just remember this : Impossible is nothing.

Kredo # 2 : SPEND LESS. Kredo yang kedua ini ingin selalu mengajak kita untuk bertamasya dalam jalan hidup penuh kebersahajaan. Sebutan kerennya “gaya hidup minimalis”. Maksudnya kita selalu mencoba membeli sesuatu yang memang benar-benar kita butuhkan; dan bukan sekedar memburu prestise dan gengsi. Kita selalu mengelak untuk tergelincir pada gaya hidup konsumtif yang boros dan sarat dengan hedonisme. Menjadi snob (sok tampil keren meski pendapatan pas-pasan).

Spend less juga berarti kita bijak dalam mengelola keuangan kita. Kartu kredit yang tidak perlu sebaiknya segera kita gunting. Alokasi pendapatan untuk kredit macam-macam (kredit sepeda motor, kredit rumah, kredit AC, kredit kompor gas, kredit mesin cuci) sebaiknya tidak lebih dari 30% total pendapatan (kalau lebih, lha kan nanti gaji kita semua habis untuk bayar kredit).

Pendapatan yang terus meningkat, disertai dengan gaya hidup yang bersahaja niscaya akan menghantarkan kita pada hidup sejahtera nan elok. Apalagi jika dua hal itu dikombinasikan dengan kredo ketiga berikut ini.

Kredo # 3 : GIVE MORE. Sedekah adalah kunci yang akan membuka pintu rezeki dari tujuh penjuru langit. Begitu kalimat indah yang selalu ingin kita dekap dengan penuh kesungguhan.

Salah satu ilmuwan financial behavior dari Amerika penasaran dengan kalimat itu : apakah memang benar orang yang dermawan itu akan cenderung lebih makmur dibanding yang pelit? Begitulah, melalui riset yang melibatkan ribuan responden dan dengan uji statistik yang mendalam, ia mencoba menguji korelasinya.

Temuannya layak disimak : secara statistik, memang sikap kedermawanan punya korelasi kuat dengan tingkat kemakmuran. Dan ini yang penting : kebiasaan untuk memberi (give more) menjadi SEBAB kenapa orang itu makin makmur.

Temuan lain dari riset itu juga layak dicatat : orang yang suka sedekah cenderung akan lebih happy, PASTI lebih kaya, dan lebih produktif dalam hidupnya (dibanding orang yang jarang berbagi kekayaan). Really interesting.

Begitulah, tiga prinsip utama atau kredo yang layak di-genggam erat jika kita mau meraih the ultimate financial freedom.

Sambil bersulang teh atau kopi hangat yang kini ada di meja Anda, mari kita bersama-sama membaca tiga kredo ini dengan sepenuh sukma : EARN more. SPEND less. GIVE more.

Jangan dibalik menjadi : Earn less. Spend more. Give nothing. Kalau begini, wah cilaka dong. Semangat, semangat.

SUMBER



tinggalkan komentar

Minggu, 27 November 2011

Mengubah yang "Nakal" menjadi Potensil



Menangani karyawan "nakal" bisa jadi tidaklah mudah, yang perlu disadari adalah bahwa setiap orang memiliki kelebihan, termasuk karyawan yang "nakal" tersebut, pastilah karyawan itu memiliki kelebihan dan jika digali maka dapat diarahkan untuk kepentingan perusahaan.

Memberikan kesempatan untuk melakukan sesuatu bisa membantu karyawan bermasalah untuk berprestasi, jangan hanya diberikan sanksi dan peringatan saja, bahkan jika pihak perusahaan sudah tidak mau pusing maka di PHK saja. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengubah karyawan "nakal" :

1. Lakukan pendekatan personal, cari tahu mengapa yang bersangkutan melakukan kesalahan tersebut, kemudian carikan solusinya, jangan hanya memberikan kritik. Sebab bisa saja karyawan tersebut menjadi "nakal" karena selama ini merasa kurang diperhatikan atau kurang diberi apresiasi, berikan juga motivasi dan counselling

2. Berikan kesempatan, bisa saja karena selama ini dianggap kurang mampu maka karyawan bersangkutan membuat ulah, tetapi jika diberikan kesempatan atau tanggung jawab maka karyawan tersebut dapat menunjukkan prestasinya.

3. Berilah kesan bahwa karyawan "nakal" tersebut pasti memiliki potensi yang jika digali akan sangat berguna bagi perusahaan. Sehingga HR dapat membantu menggali kelebihannya.

4. Dapat dilakukan mutasi, bisa jadi yang bersangkutan kurang cocok dibidang yang saat ini dipegangnya sehingga jika dimutasi ke tempat yang tepat maka karyawan tersebut dapat menunjukkan kemampuannya. Edukasi kepada karyawan bermasalah tidak selalu diikutkan pada pelatihan, bisa jadi mutasi menjadi tantangan baru untuk menunjukkan kemampuannya.

Karyawan bermasalah juga dapat disebabkan karena yang bersangkutan adalah karyawan lama yang jenjang karirnya tidak ada kenaikan sehingga merasa mentok jadi membuat ulah, coba diberikan kesempatan dimutasi dengan diberikan kenaikan jabatan, hal tersebut dapat menjadi tantangan baru.

Jika langkah-langkah tersebut telah dicoba dan ternyata masih saja tidak mengubah karyawan "nakal" tersebut maka dapat dilakukan tindakan demosi atau penurunan jabatan.

SUMBER





tinggalkan komentar

Facing Your Challenge!



Sebagai seorang pemimpin, mungkin anda sedang berada di sebuah dunia yang penuh masalah, berantakan, sensitif, penuh keramaian dan sulit diatur. Semuanya ini seringkali membuat seorang pemimpin rasanya seperti mau pecah kepalanya. Memusingkan dan sangat membuat anda tertekan. Bahkan ada yang berakhir dengan bunuh diri. Ketika seorang pemimpin mengakhiri kepemimpinannya dengan bunuh diri maka itu merupakan bukti bahwa ia memang bukan pemimpin yang baik.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menghadapi dan bahkan mengatasi tantangan yang dihadapinya dan keluar sebagai pemenang. Walau seberat apapun, seorang pemimpin tidak mengenal kata menyerah. Pantang menyerah merupakan suatu karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Teori kepemimpinan akhir-akhir ini menekankan pada kreativitas seorang pemimpin. Seperti pepatah kuno mengatakan “Banyak jalan menuju Roma” maka demikianlah seorang pemimpin. Tidak ada kata “TIDAK BISA”, “TIDAK MAMPU”, “TIDAK SANGGUP”. Selama kita mau menggunakan pikiran kita maka pasti selalu ada jalan. Selama ada komunikasi dan hubungan yang baik dengan orang-orang yang kita pimpin, maka mereka juga adalah team yang akan selalu siap membantu memecahkan masalah secara bersama-sama. Jadi cobalah lagi untuk memecahkan masalah Anda dengan cara-cara yang kreatif. Berkali-kali mencoba dan gagal tidak berarti bahwa saat berikutnya mencoba pasti gagal lagi bukan?

Berikut ini adalah kutipan dari pakar leadership:
“The only guarantee for failure is to stop trying” John C. Maxwell

Hal berikutnya yang penting adalah jangan terfokus pada masalah, anda akan sangat pusing dibuatnya. Melainkan fokuslah pada visi dan misi yang harus anda kerjakan. Fokuslah pada hasil akhir yang akan peroleh setelah melewati masalah. Masalah tidak akan selesai jika anda terus memandangnya, masalah hanya akan selesai jika anda dengan jelas terus memandang kepada visi dan apa yang menjadi komitmen anda saat terpilih sebagai pemimpin. Pandangan kepada visi akan membuat pikiran anda tetap jernih saat menghadapi masalah dan hanya tersenyum saat tantangan datang. Karena anda menyadari bahwa untuk dapat masuk ke dalam visi anda, justru masalah dapat menjadi batu loncatan kesuksesan. Seorang pemimpin yang mampu melewati masa kritis dalam kepemimpinannya dan terus mencapai visinya akan dikenang sebagai orang yang tangguh.

“To lead the orchestra, you have to turn your back on the crowd.” Max Lucado
Ungkapan Max Lucado ini benar, hanya ada rasa tegang atau bahkan rasa takut saat menghadapi keramaian jika anda adalah seorang pemimpin orkestra. Berbalik dan fokus pada misi anda untuk memimpin team orkestra anda dan akan keluar musik yang indah yang dikagumi semua orang.

SUMBER




tinggalkan komentar

Seni Memotivasi Karyawan



Apabila kesenjangan moral dan antusias karyawan tidak secara langsung merusak hak dan ketertarikan pekerja dalam suatu perusahaan; masih ada efek negatif yang terjadi secara tidak langsung. Karyawan yang tidak memiliki antusiasme dalam bekerja, mereka tidak akan memberikan produktivitas maksimum dan keuntungan bagi perusahaan. Satu satunya solusi dalam hal ini adalah memberikan motivasi terhadap karyawan.

Pemberian incentive akan mempengaruhi motivasi secara phisik dan phsykologi. Dalam management pekerja perusahaan modern, motivasi masi merupakan elemen yang diperlukan. Mempertahankan keseimbangan yang sewajarnya antara motivasi dan paksaan adalah cara yang baik untuk mencegah konflik antara pengusaha dengan karyawan dan mengembangkan pengembangan ke arah hubungan positive diantara mereka.

Bagaimanapun baik motivasi dalam bentuk fisik maupun secara psikologi sebaiknya dinilai sebagai masalah yang sederhana. Harus kita sadari bahwa kehidupan tidak berjalan ditempat, selalu ada perubahan dan perbedaan dari masa ke masa; variasi dalam hidup pastilah terjadi. Namun untuk dapat memotivasi karyawan dengan baik dan berhasil guna, adalah perlu untuk menyediakan motivasi psikologi yang benar bagi karyawan sebagai bentuk utama dari sebuah motivasi dan dapat juga berupa meluangkan waktu untuk menemukan kebutuhan fundamental dari karyawannya, rasa dihargai dan pemberian pengembangan diri bagi karyawan.

Berikut adalah beberapa metode pemberian motivasi:
- Pemberian motivasi melalui memberikan keputusan yang benar dan tepat
Seorang karyawan, adalah manusiawi apabila ia ingin menunjukan secara leluasa talent ayng dimilikinya dan menunjukan pengetahuannya dan keputusannya dalam scope tanggungjawabnya. Hal ini menunjukkan bahwa seorang karyawan mempunya ambisi pribadi yang mereka cari utnuk mencapai sukses dalam karir mereka.Dan apabila perusahaan memberikan kepada karyawan ruang yang semestinya agar mereka dapat bekerja secara leluasa dan berkembang sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang diberikannya, ini dapat menjadi stimulan besar yang mengembangkan antusias karyawan tersebut.

- Pemberian motivasi melalui pencapaian yang telah dilakukannya
Hasrat adalah instic yang sangat manusiawi. Manusia memiliki hasrat dalam kehidupam mereka seperti juga dalam hal pekerjaan. Setiap karyawan dalam perusahaan berharap memilikinya dalam dunia pekerjaan. Semakin kuatnya hasrat bagi tercapainya sesuatu, semakin tinggi antusias dalam bekerja. Kepuasan hasrat dalam pencapaian adalah sebuah alasan / dasar pemikiran bagi karyawan untuk memberikan kontribusi kepada perusahaan. Sebuah perusahaan harus secara proatif mengerti dan tahu cara memuaskan hasrat karyawan bagi tercapainya tujuan akhir dari yang diinginkan perusahaan.

- Pemberian motivasi melalui atmosphire kerja yang menarik dan nyaman
Membangun atmosphire kerja yang menarik adalah hal yang penting untuk dapat memelihara talend dan motivasi karyawan dan ini dapat termasuk berbagai segi seperti sistem pembayaran yang benar, kesempatan berkarir dan pengembangan budaya perusahaan. Terhadap aspek aspek tersebut, perusahaan harus terus meningkatkannya, belajar dari pengalaman, inovativ, memberikan karyawan refresing diri. Status dari pemilik perusahaan tergantung dari imajinasi yang mereka sendiri gambarkan dan bagaimana mereka melayani sebagai contohnya. Sepanjang imajinasi positif seorang pemimpin terkesan di hati karyawannya, selama itu pula karyawan akan tetap tertarik untuk bekerja di lingkurang perusahan tersebut.

- Pemberian motivasi melalui pengembangan diri
Banyak karyawan yang bekerja lebih mengejar pengembangan nilai diri mereka sendiri daripada gaji yang tinggi. Pada kenyataanya, terlepas dari usia karyawan dan tipe pekerjaannya, seorang karyawan akan secara alami menyadari nilai diri mereka. sekalipun hanya keberhasilan kecil dapat membawa kepuasan tersendiri. Perusahaan sebaiknya dapat mengenali keperluan karyawannya untuk pengembangan diri dan menawarkan kesempatan dan kondisi bagi keberadaan sebuah pribadi.


SUMBER




tinggalkan komentar

Jumat, 18 November 2011

Boss, Tahan Amarah Anda



Seseorang yang diberi tanggung jawab sebagai pemimpin bukan tanpa sebab. Dalam dunia kerja, mereka adalah orang-orang yang memiliki kelebihan dan kekuatan, baik hard skill yang berkaitan dengan pekerjaan, maupun karakter yang lebih matang dan kuat. Pemimpin juga umumnya memiliki keterampilan berkomunikasi yang terasah karena keharusan untuk menghadapi dan bernegosiasi dengan berbagai karakter, baik dari timnya sendiri maupun dengan orang di luar lingkungan perusahaan.

Kelebihan yang dimiliki tidak membuat seorang pemimpin selalu sempurna. Walaupun Anda sudah sangat berpengalaman menghadapi banyak orang dengan karakternya masing-masing tentu akan ada saat Anda menghadapi masalah yang membuat ingin berteriak marah dihadapan anggota tim, atau simply walk off meninggalkan mereka. Sebagai manusia, kehilangan kontrol akan emosi adalah hal yang wajar. Namun jika hal ini terjadi di tempat kerja dan dihadapan anggota tim yang Anda pimpin, image Anda sebagai pemimpin akan tercoreng. Siapapun tidak mudah melupakan momen ketika boss mereka berteriak marah di depan orang lain atau meninggalkan rapat tanpa ba bi bu. Pada akhirnya hal ini akan berdampak pada rasa hormat mereka terhadap Anda.

Kehilangan kontrol akan memberikan kesan bahwa Anda tidak bisa didekati, keras, tidak bisa bernegosiasi. Hal yang wajar jika akhirnya mereka menjauhi Anda. Tentu saja ini tidak menguntungkan karena bisa menghilangkan kesempatan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan anggota tim lainnya. Dampak bagi diri Anda sendiri adalah perasaan bersalah atau tidak enak setelah Anda meluapkan kemarahan tersebut.

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan saat merasa darah Anda mulai mendidih dan bersiap untuk menyemburkan amarah kepada anggota tim Anda.

1. Latih keahlian menganalisa
Biasakan melatih pikiran untuk menganalisa segala hal dengan logika sebelum memutuskan sesuatu. Dengan demikian Anda akan terbiasa untuk menganalisa masalah, sebab dan akibat sebelum melakukan apapun, termasuk meluapkan amarah pada anggota tim Anda.

2. Anger solves nothing
Tanamkan pemikiran bahwa amarah tidak menyelesaikan masalah apapun, bahkan sangat mungkin bisa membuatnya makin parah. Emosi tak terkontrol bisa membuat Anda melakukan serangan verbal kepada orang yang bersangkutan, bahkan bukan tidak mungkin bisa mengarah ke serangan fisik. Bayangkan kerugian dan kerusakan yang harus dipulihkan saat Anda membiarkan amarah meledak.

3. Ingatlah bahwa tidak ada orang yang sengaja ingin membuat Anda marah.
Terlebih lagi pemimpinnya. Kesalahan yang mereka lakukan sangat mungkin disebabkan oleh miskomunikasi atau salah pengertian. Jadikan hal ini sebagai PR yang harus Anda perbaiki sebagai pemimpin. Mungkinkah gaya komunikasi Anda juga yang jadi penyebabnya?

4. Saat hal ini terjadi, tarik nafas dalam-dalam.
Ambillah beberapa saat untuk menenangkan diri lalu mulailah berpikir akibat yang muncul jika Anda marah. Ingatlah untuk tidak menjadikan kemarahan sebagai reaksi pertama Anda. Kumpulkan fakta-fakta, minta penjelasan dari yang bersangkutan, analisa lagi penyebab hal tersebut. Sibukkan pikiran Anda sebelum menunjukkan emosi Anda.

5. Menjauh.
Jika Anda masih merasakan amarah, bahkan semakin intens, cobalah untuk menjauh dari orang si penyulut amarah atau daerah tempat terjadinya konflik tersebut. Keluar dari area “panas” bisa membantu Anda untuk lebih tenang dan berpikir lebih jernih. Solusipun bisa didapatkan dengan lebih mudah saat emosi Anda mereda dan objektifas pun mulai muncul. Tentu saja Anda harus menyampaikan alasan Anda menjauh, misalnya: “Saya harus pergi untuk memikirkan sesuatu”. Jangan meninggalkan arena konflik tanpa kata-kata karena bisa menimbulkan persepsi yang negatif di mata “lawan” Anda.

6. Sadarlah bahwa setiap orang pasti mengalami argumentasi atau perselisihan dalam hidup mereka.
Hampir tidak mungkin rasanya menjalani hidup tanpa perbedaan pendapat atau kesalahpahaman. Yang Anda bisa lakukan hanyalah meminimalisir kemungkinan terjadinya konflik dengan mengasah kemampuan komunikasi dan mengatasi krisis dengan lebih baik lagi.

Remember!
Apa yang Anda ucapkan menunjukkan kualitas Anda. Jangan sampai kemarahan sesaat Anda menghancurkan reputasi yang telah Anda bangun dengan susah payah.

SUMBER




tinggalkan komentar

Junk Food Dapat Mengurangi Semangat Kerja?



Pernahkah Anda menikmati setumpuk roti yang diapit daging goreng dan sekumpulan sayuran ditambah saus sambal dan mayonaise? Ya, itulah burger, salah satu junk food yang khasiatnya tidak sebanding dengan rasanya, bahkan bisa merugikan.

Junk food memang tidak bisa dipungkiri memiliki rasa yang enak. Rasa gurih, pedas, manis yang tercampur menjadi satu tentu sangat menggoda selera, tapi tahukah Anda bahwa junk food ternyata bisa membuat Anda tidak bersemangat dalam bekerja?

Ada banyak faktor yang mendukung hal ini. Berikut ini adalah faktor-faktor kenapa junk food mempengaruhi semangat kerja:

1. Kalori yang tinggi

Kalori yang tinggi adalah sumber bertambahnya lemak dalam tubuh. Semakin banyak lemak, membuat Anda semakin malas bergerak.
2. Kenyang yang tidak sehat.

Mungkin makanan tersebut membuat Anda kenyang, namun bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti diabetes, atau obesitas. Jika Anda mengalami kenyang seperti ini, sudah pasti rasa malas yang timbul bukan semangat.
3. Cepat Mengantuk

Mengkonsumsi banyak junk food juga bisa membuat Anda cepat mengantuk. Bayangkan jika Anda sering mengantuk saat jam kerja? Bagaimana mungkin pekerjaan Anda bisa selesai jika Anda terus mengantuk?
4. Mahal, dan rawan untuk diminta teman

Ya, rata-rata makanan fast food pasti memiliki harga yang diatas jatah makan siang kita. Jika Anda yang susah payah membeli makanan tersebut kemudian hanya habis oleh teman Anda, tentunya akan membuat mood Anda jadi berantakan. Imbasnya, Anda pun jadi malas untuk bekerja.


SUMBER



tinggalkan komentar

Suara Tuhan

Oleh Jansen Sinamo



"Anakku, kau belum lulus. Itu bukan suara Tuhan. Kau harus kembali ke pura dan kali ini bersungguh-sungguhlah agar mampu mendengarkan suara-Nya." Demikian perintah baginda dengan nada berat.

Putra mahkota hanya bisa terdiam lesu. Dengan lunglai ia pun kembali ke pura kerajaan di tepi hutan.

Sambil merenungkan bagaimana cara mendengar suara Tuhan, pikirannya melayang kembali pada amanat baginda minggu lalu. "Anakku, aku sudah tua. Sebentar lagi tiba saatnya aku lengser dari tahta dan bergabung dengan nenek moyang kita. Dan engkau akan duduk di singgasana ini menggantikan aku. Tetapi sebelum itu, ada satu lagi ujianlagi yang harus kau lalui."

"Ujian apa gerangan ayah ?" tanya pangeran dengan antusias.

"Pergilah ke pura kerajaan anakku. Tinggallah di sana beberapa lama dan dengarkanlah suara Tuhan. Kemudian laporkan kepadaku bagaimana sesungguhnya suara Tuhan."

Putra mahkota pun pergi ke pura. Ia menemukan sejumlah orang suci, begawan, dan pendeta beribadah di sana. Ada yang mendaraskan seloka-seloka suci, ada yang berdoa dalam hening, ada pula yang bersujud sembah tanpa kata. Semuanya mendekatkan diri pada Tuhan. Dan pangeran mengamati semuanya dengan saksama.

Tiga hari kemudian, putra mahkota kembali ke istana lalu melapor kepada raja. "Ayahanda, aku sudah berhasil mendengar suara Tuhan."

"Bagus ... bagus ... anakku," sambut raja. "Sekarang, ceritakanlah, seperti apakah suara Tuhan ?"

"Begini ayah, suara Tuhan itu amat syahdu, terasa indah, khidmat, dan menyentuh kalbu, rasanya bagaikan di serambi surga."

Perlahan-lahan raja menarik diri, bersandar di singgasana, dan menarik nafasnya dengan berat. Bahasa tubuhnya tegas mengatakan, itu bukan suara Tuhan. Dan baru saja ia disuruh kembali ke pura.

Kini, dia pergi kedua kalinya. Sebelum masuk, dia merenung, bertanya dalam hati, bagaimana cara Tuhan berbicara? Diambilnya tempat di sudut terluar, lalu duduk tertunduk, hening dalam sepi. Dia berusaha mendengarkan Tuhan. Namun tidak ada vokal apa pun. Tetapi dia meneguhkan hatinya. Dengan sungguh ia memohon agar Tuhan berkenan berbicara.

Waktu berlalu secepat kilat, entah berapa lama. Dalam teluh kebisuan dia tidak lagi menyadari keberadaan orang-orang maupun hiruk-pikuk di sekitarnya. Lebur luluh di kedalaman transendental itu - alam batin itu - mimpi terasa bagai kenyataan dan kenyataan bagaikan mimpi, mengalir tanpa kekangan ruang-waktu. Dengan bebas jiwanya melayang bolak-balik ke masa lalu, ke masa kini, ke masa depan, bolak balik. Dia menikmati lagi masa kecilnya, penuh kasih- sayang ayah ibunya. Terasa lagi lezatnya belajar bersama para pengasuh dan guru-gurunya yang sabar. Gurih, kala para ajudan dan pembantu istana mengajarinya naik kuda, berenang, dan berburu. Juga,karena kenakalan kanak-kanaknya, satu kali buaya hampir melibasnya, ular hampir mematoknya, dan berbagai kecelakaan nyaris merenggut nyawanya. Sampai tiba-tiba dia telah mendengar suara Tuhan: "Aku memelihara, menyayangi, dan mengasihimu putra-Ku; hendaklah engkau memelihara, menyayangi, dan mengasihi rakyatmu pula".

"Ayah, aku berhasil mendengar suara Tuhan", seru putra mahkota tatkala tiba di istana. "Suara Tuhan tidak kudengar di telingaku, melainkan di hatiku. Di dalam batinku Tuhan berbicara, kalau aku nanti menjadi raja, aku harus memerintah dengan bijaksana. Dia membukakan mataku akan tugas-tugasku sebagai raja: mengayomi wong cilik, menyantuni seluruh warga, dan memikirkan keperluan rakyat."

Wajah baginda terang dan bersinar. Semakin lama tubuh raja makin condong ke depan seolah-olah berkata: Aku ingin mendengar lebih banyak lagi !

Akhirnya berkatalah raja, "Anakku, kau lulus. Kau sudah berhasil mendengar suara Tuhan dan siap dilantik menjadi raja. Benar seperti tuturmu, suara Tuhan memang tidak kita dengar dengan gendang kuping, melainkan telinga batin. Kelak, ketika menjadi raja, engkau tidak boleh hanya mendengarkan laporan-laporan resmi para menterimu, panglimamu, hulubalangmu, atau pembisikmu. Tetapi kau harus turun sendiri ke dalam hati dan jiwa rakyatmu untuk menyimak suara-suara yang tidak terucapkan, aspirasi-aspirasi yang tidak terkemukakan, dan kerinduan-kerinduan yang tidak tersampaikan secara verbal- formal. Jika engkau melakukan semua itu, niscaya engkau menjadi raja yang dicintai rakyatmu."

Konon, sang raja dengan tenang mengundurkan diri--lengser keprabon madeg pandito-- dan menyerahkan tahta kepada anaknya. Raja baru ini menjadi seorang junjungan yang dicintai segenap rakyat dan ponggawa kerajaan.

*****

Pembaca yang budiman, kalau kita meneropong seluruh keberadaan kita di bawah mikroskop dan teleskop batin, sejak dari dalam kandungan hingga kini, menjelujuri seluruh titik-titik peristiwa dalam sejarah hidup kita, niscaya kita akan takjub sendiri karena keajaibannya, dan menjadi yakin bahwa Tuhan itu memang selalu menopang, menyantuni, mengayoni, dan memimpin kita. Imperatif moralnya, marilah kita juga—sesudah mensyukuri dan memuji kebaikan dan kebesaran-Nya—bertindak dan berlaku sebagai insan rahmatan bagi yang lain, seperti raja muda di atas: bagi seluruh insan, bagi seluruh dunia, bagi pekerjaan kita khususnya, bahkan bagi semesta alam. Itulah sebuah makna tentang menjadi insan rahmatan lil alamin.

SUMBER




tinggalkan komentar

Kamis, 17 November 2011

Mencapai Performance Terbaik Dengan Menggunakan Metoda Malcolm Baldridge



Salah satu kerangka kerja untuk mencapai mutu tinggi adalah menggunakan kriteria The Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA). Sebagai alat penilaian mandiri (selft assessment), kriteria MBNQA membantu mengidentifikasi kekuatan-kekuatan perusahaan, mencari peluang-peluang perusahaan dan mencari peluang bagi perbaikan proses dan hasil yang berdampak kepada stakeholder, pelanggan, karyawan, pemilik (owner), pemasok (supplier), serta masyarakat. Kriteria MBNQA juga membantu dalam hal mengatur sumber daya, antara lain: memperbaiki komunikasi, produktivitas, efektivitas, serta mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Kriteria Baldrige sebagai suatu kriteria untuk keunggulan kinerja yang digunakan, telah diadopsi oleh puluhan negara di dunia menjadi National Quality Award negaranya masing-masing. Di Indonesia sendiri, perusahaan yang telah menerapkannya antara lain Sucofindo, Telkom, Pertamina, terlebih setelah diluncurkannya IQA for BUMN (Indonesia Quality Award for Badan Usaha Milik Negara) Republik Indonesia. Dengan mengimplementasikan Malcolm Criteria, organisasi bertekad untuk meningkatkan keunggulan kinerjanya dalam situasi yang semakin kompetitif. Untuk meningkatkan performansinya maka perusahaan harus melakukan pelatihan, sehingga proses penerapannya menjadi tepat sasaran dan sesuai dengan fungsinya.

Teori yang melandasi Malcolm Baldridge

Sistem manajemen kualitas MBPE (Malcolm Baldridge Performance Excellence) diperkenalkan dan diterapkan sebagai guideline bagi perusahaan untuk menjadi perusahaan yang unggul atau excellence dalam era persaingan global ini.

Sistem ini pertama sekali diciptakan oleh US Congress pada tahun 1987 dibawah Public Law 100-107, sebagai penghormatan kepada Malcolm Baldridge, Commerce Department Secretary, yang meninggal dunia pada tahun 1987.

Penghargaan MBNQA (Malcolm Baldridge National Quality Award) diberikan setiap tahun kepada berbagai organisasi dan perusahaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Amerika Serikat. Saat ini MBNQA berada dibawah tanggungjawab the National Institute of Standards and Technology (NIST), Departemen Perdagangan AS. Makalah tentang MBNQA dapat didownload gratis dari http://www.quality.nist.gov.

Ada 7 kriteria yang dinilai dan dijadikan acuan dalam mengelola kinerja perusahaan, yaitu:
(1). Kepemimpinan (Leadership)
(2) Perencanaan Strategis (Strategic Planning)
(3) Fokus pasar dan pelanggan (Market and Customer Focus)
(4) Informasi dan analisis (Information and Analysis)
(5) Fokus sumber daya manusia (Manpower Fokus)
(6) Manajemen Proses (Process Management)
(7) Hasil-hasil bisnis (Business Results)

Berdasarkan peninjauan secara seksama terhadap 20 perusahaan yang memiliki skor tertinggi untuk kriteria MBPE ini, diperoleh kesimpulan bahwa ada 6 faktor kunci yang sangat besar kontribusinya pada peningkatan performa atau keunggulan kinerja perusahaan, yaitu antara lain:
(1) fokus pelanggan,
(2) kepemimpinan manajemen senior,
(3) keterlibatan dan pemberdayaan karyawan,
(4) kultur perusahaan yang terbuka,
(5) pembuatan keputusan berdasarkan fakta, dan
(6) kemitraan dengan pemasok.

Penerapan Metoda malcolm Baldrige

Bagaimana PLN mengorganisasikan penerapan Kriteria Baldrige secara ‘company wide’ untuk menggerakkan perbaikan yang menyeluruh di perusahaan
- Implementasi Malcolm Baldrige secara strategis menjadi salah satu KPI (Key Performance Indicator) Direksi, sebagai indikator komitmen Direksi dalam implementasi MB
- Malcolm Baldrige secara konsisten telah diimplementasikan sejak tahun 2007 di PLN. Dalam pengembangannya telah dilakukan asesment sampai ke tingkat Unit Operasional melalui penerapan PLN Quality Award untuk seluruh Unit.
Bagaimana Kriteria Baldrige mampu menggerakkan kinerja menyeluruh perusahaan dalam konteks menghadapi tantangan bisnis saat ini dan akan datang
- Tantangan bisnis PLN saat ini dan akan datang melalui Program PLN Golden Year 2012 terkait masalah sustainability perusahaan ke depan
- Langkah atau inisiatif strategis PLN adalah melalui 4 (empat) pilar kebijakan strategis: Perangi padam (kecukupan daya), Mengatasi daftar tunggu, Berantas Korupsi, Peningkatan Efisiensi
Lesson learn pengalaman PLN menerapkan Kriteria Baldrige untuk meningkatkan kinerja perusahaan
- Pengalaman MB telah memberikan dampak positif kepada seluruh jajaran PLN dan mampu menginspirasi untuk memunculkan ide kreatif dan inovasi serta langkah-langkah terobosan (breakthrough) dalam meningkatkan kinerja perusahaan


SUMBER




tinggalkan komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites