Sabtu, 17 Desember 2011

Bukan Sekedar Skill

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, kebutuhan tenaga kerja pada sektor industri terus meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan dan ketatnya persingan dunia industri, banyak perusahaan menginginkan calon tenaga kerja yang melamar pekerjaan di perusahaan mereka memiliki kemampuan standar atau yang lebih dikenal dengan skill. Dalam dunia industri, skill merupakan prasyarat bagi para fresh graduate yang ingin mendapatkan kesempatan bekerja, artinya mereka, para fresh graduate yang tidak memiliki skill atau kemampuan tidak akan mampu menghadapi persaingan dalam dunia kerja.


Kebanyakan dari para fresh graduate ini mengartikan skill sebagai kemampuan kognitif yang hanya berkisar pada intelegensi semata. Mereka menganggap kalau skill merupakan penentu utama seseorang dalam mendapatkan peluang kerja di zaman sekarang ini. Padahal kenyataannya tidak seperti anggapan mereka. Skill memang sudah menjadi sebuah prasyarat mutlak yang dituntut oleh sebuah perusahaan dalam merekrut tenaga kerja. Namun, perusahaan juga memberikan persyaratan lain yang tidak kalah penting bagi para fresh graduate dalam mendapatkan pekerjaan, yaitu karatkter.

Karakter atau behavior disini meliputi kemampuan berkomunikasi yang baik, sikap disiplin, kemauan untuk belajar hal – hal baru, kemampuan beradaptasi, kepemimpinan, serta bagaimana seseorang dalam berhubungan sosial atau menjalin relasi dengan rekan sepekerjaan. Dalam hal ini, para pemilik dan pelaku industri beranggapan bahwa skill yang tinggi akan menjadi percuma dan sia – sia jika tidak diimbangi dengan karakter serta pembawaan diri yang positif. Skill seseorang dapat dilatih dan dikembangkan dalam waktu yang relatif singkat, tapi butuh waktu yang lama dan panjang untuk dapat membentuk dan mempelajari karakter atau behavior seseorang.

Dalam dunia kerja, skill dan karakter sangat diperlukan. Menurut standarnya, sumber daya manusia yang berkualitas adalah memiliki kemampuan kognitif dan pembawaan diri yang seimbang. Seseorang dengan kemampuan logika berpikir yang hebat akan terlihat biasa – biasa saja jika ia kurang bisa berkomunikasi dengan orang lain. Seorang fresh graduate dengan kemampuan yang luar biasa terhadap hitungan angka akan sulit mendapatkan pekerjaan jika ia tidak memiliki sifat disiplin.

Karena itu perlu disadari bagi para fresh graduate bahwa dalam dunia industri, skill tidak selalu menjadi ukuran utama yang mutlak bagi perusahaan dalam merekrut tenaga kerja, tetapi karakter serta pembawaan diri yang baik juga akan menjadi penilaian yang menentukan dalam mendapatkan peluang kerja.
SUMBER



tinggalkan komentar

Parkir di wilayah parkir non-karyawan itu banyak keuntungannya

Pernahkah anda menghitung berapa pekerja yang menggunakan kendaraan bermotor ke kantor setiap harinya? Banyak sekali bukan? Saking banyaknya bahkan mungkin jumlahnya bisa melebihi jumlah butir nasi putih yang ada pada seporsi nasi rames di warteg. Banyaknya jumlah pengendara kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda dua di Jakarta inilah yang memaksa setiap pengelola gedung menyiapkan lahan parkir khusus untuk para karyawan gedung tersebut. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memberikan kenyamanan yang lebih bagi para pekerja di gedung tersebut. Tapi apakah berarti lahan parkir non-karyawan tidak nyaman? tidak juga.


Kenyamanan dan keamanan yang diberikan pengelola parkir tentunya membuat kita merasa lebih percaya dan bisa lebih berkonsentrasi pada pekerjaan yang kita jalani tanpa harus memikirkan motor kita di lahan parkir sana. Pada postingan kali ini kami akan berbagi kepada anda fakta bahwa menjadi karyawan itu tidak harus parkir di wilayah parkir khusus karyawan untuk mendapatkan kenyamanan, di lahan parkir non-karyawan juga kita bisa mendapatkan banyak keuntungan.

Apa saja keuntungan yang bakal kita peroleh jika kita menaruh motor kita di lahan parkir non-karyawan? Berikut ini adalah keuntungan yang akan kita peroleh jika kita parkir di wilayah parkir non-karyawan :

1. Lahan parkir lebih luas
Fakta menunjukan bahwa rata-rata lahan parkir khusus karyawan pada gedung-gedung di Jakarta lebih padat daripada lahan parkir non-karyawan. Hal ini tentunya membuat kita menambah satu pekerjaan lagi, yaitu mencari lahan parkir. Dengan parkir di wilayah non-karyawan, tentunya kita bisa bebas memilih lahan parkir yang kita suka tanpa bingung mencari space parkir terlebih dahulu. Sedikitnya jumlah tamu yang datang ke gedung tempat kita bekerja memungkinkan lahan kosong di tempat parkir tersebut lebih banyak.

2. Mendapat kenalan baru
Parkiran tamu atau non-karyawan biasanya diisi oleh orang-orang baru yang mungkin sekedar berkunjung ke kantor kita. Itu berarti akan ada kenalan baru setiap harinya. Anda mungkin bisa saja bertemu dengan para pelamar kerja yang mau interview di kantor anda, menambah link kerja, atau mungkin iseng menemukan gebetan baru yang cocok untuk Anda.

3. Tidak perlu repot mengingat letak parkir
Padatnya lahan parkir di wilayah khusus karyawan, membuat kita repot mengingat letak motor kita. Bahkan terkadang kita pangling karena letak motor kita seakan berpindah. Dengan anda menaruh motor anda di wilayah parkir tamu, maka anda tidak akan repot lagi mengingat letak motor anda karena motor anda pasti lebih mudah ditemukan, sehingga anda bisa lebih berkonsentrasi pada pekerjaan anda.

4. Menyamar menjadi pelamar kerja baru
Tentunya anda bingung kenapa menyamar menjadi salah satu keuntungan. Dengan anda menyamar dan menyatu dengan tamu dan pelamar kerja yang baru, anda tentunya akan bisa mencari tahu apa keluh kesah mereka terhadap perusahaan anda. Biasanya pelamar kerja yang kurang puas akan kantor anda akan lebih bisa mengeluarkan uneg-unegnya kepada pelamar kerja lainnya.

Itulah beberapa keuntungan yang bisa anda peroleh jika anda memakirkan kendaraan anda di wilayah parkir non-karyawan. Selamat mencoba.
SUMBER




tinggalkan komentar

Menciptakan Jati Diri



Inilah kisah Fajar, seorang karyawan dari salah satu perusahaan di Ibu kota. Kenapa tragis? Karena ia sering telat ngantor dan mendapat julukan si pemalas oleh atasannya. Setiap pagi dia selalu mendengar ucapan keras, 'Kenapa telat?”, dan biasanya Fajar hanya menjawab, “Perjalanan jauh Pak, macet pula''. Tentu kata macet sudah tidak asing lagi di kota Jakarta karena sejak dimulainya orde baru, Jakarta memang sudah macet sehingga dalam lingkungan kerja hari ini.

***

Keesokan paginya Fajar memutuskan pergi ke kantor dengan membawa surat pengunduran diri. Ia menemui bosnya dan menyodorkan surat pengunduran dirinya.
“Pak, saya ingin mengundurkan diri.”, begitu kata fajar.
Bosnya bertanya, “Kenapa? Gaji kamu kurang? Atau kamu tidak terlalu suka dengan pekerjaanmu?”
“Bukan Pak, bukan itu. Saya mengundurkan diri karena saya sadar bahwa sepertinya apa yang Bapak pernah katakan itu benar adanya, saya adalah seorang pemalas”, jawab Fajar.
“Haaha... “, si bos hanya menanggapinya dengan tertawa.
“Fajar, jika kamu sudah meyakini bahwa dirimu adalah seorang pemalas, berarti kamu telah menciptakan jati dirimu, bahwa kamu memang adalah seorang pemalas. Dengarkan ini Fajar, jika kamu sudah meyakini dirimu seorang pemalas maka selamanya kamu akan jadi pemalas. Padahal sebenarnya setiap manusia itu bisa berubah tergantung tekat dan kemauannya. Satu hal yang harus kamu percaya bahwa semua orang bisa berubah kapan saja. Tak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri. Sudahlah, kamu tetap bekerja disini saja.”, begitu si bos menasehati Fajar.
“Tapi bukannya bapak juga sering bilang aku pemalas?”, tanya Fajar.
“Haha, itu hanya motivasi supaya kamu lebih rajin lagi, karena kamu punya potensi hanya saja masih kurang maksimal”, jawab si bos dengan bijak.

***
Akhirnya Fajar tidak jadi keluar dari pekerjaannya. Ia termotivasi oleh kata-kata bosnya dan bahkan kini Fajar berhasil menunjukan dedikasi dan memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan.

Jati diri adalah wujud penghakiman bagi diri yang biasa diajarkan pada kita sejak kecil yang bahkan di usia dini kita sering di suruh mencari jati diri. Maka dari itu motivasi diri Anda agar menjadi lebih baik lagi dan terus lebih baik lagi.
SUMBER



tinggalkan komentar

Kecerdasan Logika & Perasaan Dalam Bekerja

Ada banyak perbedaan sudut pandang mengenai logika. Ada yang memiliki pandangan bahwa untuk mendapatkan hasil yang maksimal, harus lebih menekankan perasaan ketimbang logika. Di sisi lain, ada yang berpandangan bahwa menggunakan perasaan berlebihan terkesan kurang menggunakan akal, maka itu, dalam berbagai hal logika harus dikedepankan. Pada dasarnya kedua pandangan itu memiliki pemahaman yang saling melengkapi, hanya saja penempatan dan penggunaannya yang sering keliru.


Benar adanya bahwa terkadang perasaan lebih penting dari logika karena perasaan bisa mengalahkan segalanya bahkan membunuh semua argumen tentang logika, contohnya Nietzsche yang di binasakan oleh logikanya sendiri.

Namun disamping itu, benar juga kalau anggapan tentang logika itu lebih penting penting dari perasaan sebab dengan logika kita jadi rajin berpikir sehingga pola pikir kita terus berkembang. Contoh sederhananya, Isaac Newton dengan buah apel-nya. Lalu sebenarnya mana yang lebih penting? Keduanya memiliki porsi yang sama selama pemahamannya mengandung banyak nilai positif, hanya permasalahannya adalah bagaimana agar keduanya bersinergi?

Antara perasaan dan logika itu haruslah saling mendukung, karena logika yang baik membangun perasaan positif. misalnya, jika teman kerja Anda mengalami kesulitan dan membutuhkan pertolongan dari Anda. Ketika Anda hanya memakai logika saja, kemungkinan yang ada dalam pemikiran Anda adalah soal keuntungan dan kerugian yang Anda dapat dengan membantunya. Tetapi jika Anda bisa menciptakan logika yang positif maka hal itu dapat menggerakan perasaan Anda untuk memiliki kepedulian.

Perlu untuk diingat bahwa ketika Anda membantu orang lain, maka bantuan yang telah Anda berikan itu akan bertimbal balik kepada Anda saat Anda sedang mengalami suatu masalah dan membutuhkan pertolongan. Cobalah kembangkan kecerdasan berlogika ini pada keseharian Anda dan perhatikan apa yang akan terjadi pada diri Anda.
SUMBER



tinggalkan komentar

Minggu, 11 Desember 2011

Kesuksesan Berawal Dari Pikiran

Pernahkah terbesit dalam benak Anda bahwa beberapa rekan Anda memiliki perjalanan karir yang demikian mulus dan nyaris tanpa hambatan? Sementara beberapa rekan lainnya atau mungkin diri Anda sendiri untuk bisa bertahan diposisi saat ini pun membutuhkan usaha ekstra.

Setiap orang berhak sukses, termasuk Anda. Namun jika hingga kini Anda merasa belum sukses, sebabnya mungkin karena Anda tidak percaya. Sangat penting bagi Anda untuk bisa meyakinkan diri sendiri bahwa Anda bisa mencapai kesuksesan itu. Pertanyaannya adalah mengapa banyak orang yang gagal? Sebetulnya apa yang menghambat orang meraih sukses?

Untuk mencapai kesuksesan dalam karir, seseorang juga membutuhkan sesuatu yang bernama believe atau kepercayaan. Kebanyakan orang justru tidak memiliki kepercayaan kalau mereka dapat menjadi orang sukses, dan pada akhirnya mereka gagal karena diri mereka sendiri. Anda memilih bersikap gagal, maka Anda akan gagal. Sebaliknya, jika Anda percaya bisa meraih kesuksesan, maka hasilnya Anda akan sukses.

Berikut beberapa hal yang dapat membantu Anda untuk mendapatkan kesuksesan:


1. Change your mindset. Apa yang terjadi dalam hidup Anda merupakan refleksi dari pikiran Anda. Pikirkan hal-hal positif yang akan terjadi pada diri Anda. Visualisasikan diri Anda memiliki hal yang paling Anda inginkan saat ini dan yakinkan diri Anda bahwa Anda akan mencapainya. Saat Anda membayangkan mendapatkan hal yang terbaik, maka Anda sudah berhasil meraihnya. Yang perlu dilakukan tinggal mewujudkannya dengan usaha dan kerja keras. Sebab apa yang dipikirkan dan diimpikan tampa usaha dan kerja keras untuk mewujudkanya Anda tidak akan meraih kesuksesan itu.

2. Temukan “harta karun” dalam diri Anda. Sering kali kita tidak memiliki keyakinan dalam diri. Luangkanlah waktu sejenak untuk memahami pikiran Anda. Evaluasi kehidupan yang Anda miliki. Sangat mungkin Anda akan menemukan sesuatu yang sangat berharga dan banyak yang akan Anda raih dalam hidup.

3. Pahami “kehebatan” Anda. Dengan memahami apa yang menjadi keahlian atau kelebihan Anda sendiri, secara otomatis kepercayaan diri akan meningkat. Bahkan Anda akan melihat hal-hal yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya. Itu artinya Anda telah membangun sesuatu dalam diri Anda yang selama ini tidak pernah Anda sadari sebelumnya. Jika Anda tidak memiliki keyakinan, maka Anda akan berhenti berkembang dan akan menjadi seseorang yang lemah.

4. Pelajari kelemahan Anda. Setiap individu mempunyai hal yang membuatnya lemah terhadap bidang tertentu. Jadikan kelemahan tersebut menjadi kekuatan Anda. Manfaatkan setiap momentum untuk mulai menggantungkan diri pada diri Anda sendiri, bukan pada orang lain atau faktor luar. Tetap jaga pikiran dan keyakinan Anda kepada hal-hal yang postif, karena dengan pikiran dan keyakinan inilah yang akan bisa memotivasi diri untuk meraihnya.

5. Jangan putus asa. Jika Anda gagal meraih sesuatu, jangan lantas mundur. Jadikan ini sebuah pelajaran dan tantangan, yakin bahwa suatu hari nanti Anda bisa meraihnya. Sesederhana itu meraih sebuah kesuksesan, membayangkan dan diimbangi dengan usaha dan kerja keras untuk membuat nyata.

Untuk menjadi seorang pemenang, Anda bisa memulainya dengan mengarahkan pikiran dan keyakinan Anda kepada hal yang positif. Yakinkan diri Anda bahwa Anda bisa mendapatkan Apa yang diinginkan dalam karir Anda.

Remember! Segala sesuatu yang ada di atas muka bumi ini pada umumnya sudah ada dalam pikiran manusia sebelumnya. So, hati-hatilah dalam berfikir.
SUMBER


tinggalkan komentar

Tips Mengatasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Pemutusan Hubungan Kerja atau disingkat PHK merupakan pemutusan atau pengakhiran hubungan kerja oleh pihak perusahaan dikarenakan suatu hal tertentu yang mengakibatkan selesainya hak dan kewajiban antara perusahaan dan pekerja. Istilah ini menjadi sangat menakutkan untuk di dengar oleh para pekerja, khususnya mereka yang bekerja pada perusahaan swasta.

Lalu bagaimana jika istilah PHK ini harus di alami pada diri Anda? Sedih, kecewa, sakit hati, marah, takut? Mungkin semua perasaan ini yang hinggap pada diri Anda ketika Anda harus di berhentikan dari pekerjaan Anda. Lalu bagaimana Anda mengatasi kegelisahan tersebut?


Berikut tips untuk mengatasi PHK :

Tenangkan diri. Siapa yang tidak kaget atau sakit hati jika mengalami PHK? Wajar jika pada awalnya Anda merasakan kaget dan sakit hati. Terlebih lagi jika Anda merasa sudah melakukan yang terbaik untuk perusahaan. Anda akan merasa seperti tidak dihargai oleh perusahaan tempat Anda bekerja. Camkan pada diri Anda bahwa hidup Anda tak berakhir sampai di sini. Masih banyak hal yang dapat Anda lakukan setelah ini. Orang lain mungkin belum bisa menghargai diri Anda dengan baik, inilah saatnya diri Anda sendiri yang menghargainya.

Do it, Now! Jangan putus asa dengan nasib terkena PHK. Akan selalu ada jalan lain, segera bergerak mencari pekerjaan lain. Yakinkanlah bahwa Anda akan mendapat yang lebih baik dari yang sebelumnya. Jadikan pengalaman yang Anda miliki sebagai modal untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Buat peta perjalanan karir. Agar perjalanan karir Anda dapat lebih tergambar buatlah peta perjalanan karir Anda. Dengan peta karir ini Anda dapat merencanakan perjalanan karir Anda dan mengantisipasi kemungkinan terburuk dalam karir Anda.

Lakukan dengan lebih baik lagi. Mungkin dahulu saat bekerja tanpa disadari Anda belum melakukan yang terbaik. Inilah saatnya Anda belajar lebih banyak hal. Perdalami kembali tentang bidang pekerjaan Anda. Karena improve skill akan menjadi penting setelah ini, dengan skill yang lebih baik Anda akan di hargai dengan lebih baik pula.

Jangan Menyerah. Ini bukan akhir hidup Anda, mungkin Tuhan memiliki rencana lain bagi Anda setelah ini. So, jangan menyerah dan pasrah dengan keadaan Anda saat ini. Jadikan hal ini menjadi titik balik diri Anda untuk menjadi lebih baik. Dan yang terpenting adalah tumbuhkan kembali rasa percaya diri Anda.
SUMBER


tinggalkan komentar

Siap Hadapi Kritik

Kritik itu hal yang membangun dalam hal apa pun, tapi tidak semua orang bisa menghadapi kritik apa lagi kritik tajam dari atasan. Apalagi jika Anda dipanggil secara khusus kesuatu ruangan hanya untuk mendengarkan kritik dan ‘dikeroyok’ sehingga Anda merasa tidak berdaya. Bila ternyata kritik yang disampaikan itu benar, bahkan bisa saja Anda merasa kecewa dan mempengaruhi kinerja Anda.

Emosi dan merasa tidak nyaman pasti yang pertama kali Anda rasakan saat menerima kritikan. Jika Anda mencoba untuk menyanggah kritikan tersebut, maka Anda bisa terlihat tidak kooperatif, atasan Anda akan marah, dan Anda tidak mendapatkan hasil apa-apa. Bahkan yang terburuk hubungan Anda dengan atasan akan semakin memburuk. Kritik bukanlah sebuah akhir perjalanan karir Anda. Bila Anda menerima kritik, hal-hal berikut yang dapat Anda lakukan:


1.Berbesar hatilah menerima informasi yang Anda terima dan renungkanlah. Memang tidak mudah untuk menerima kritik yang tajam dari atasan Anda dan kadang kita merasa tersinggung dengan kritik tersebut. Tetapi cobalah untuk berbesar hati dan menerimanya dengan lapang dada. Bila perlu jadikan kritikan tersebut sebagai motivasi Anda untuk menjadi yang lebih baik.

2.Jangan langsung memberikan reaksi. Akan lebih baik jika Anda mendengarkan dan menyimak terlebih dahulu. Sebaiknya Anda menahan emosi dan tidak terhanyut dengan sensitivitas yang dalam. Ambillah waktu untuk berpikir sebelum Anda bereaksi keras yang mungkin malah membuat Anda menyesal kemudian.

3.Hilangkan ganjalan dihati. Jika Anda menyesal telah mengatakan sesuatu, atau tidak mengatakan sesuatu yang seharusnya Anda katakan, bahas kembali hal tersebut. Kemukakan uneg-uneg Anda. Kejujuran Anda saat menerima kritikan justru akan menunjukkan kedewasaan Anda.

4.Minta penjelasan. Pastikan atasan Anda memberikan contoh ketika Anda tidak memberikan performa sesuai yang diinginkan. Gosip bertebaran di kantor, dan kritik yang datang tak selalu berarti akurat. Jika Ia berkata pada Anda bahwa Ia sering mendengar laporan bahwa Anda datang terlambat, atau memiliki sikap negatif terhadap suatu tugas, tanyakan contoh spesifiknya. Bila pun Ia tidak bisa memberikan detailnya, jangan acuhkan kritik yang Anda terima. Pikirkan cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat situasi membaik.

5.Jangan mengeluarkan kalimat tuduhan. Tak akan membuat segalanya lebih baik jika Anda menyalahkan si boss atau orang lain. Lebih baik jika Anda menunjukkan sikap bahwa Anda mendengarkan dan mencoba untuk berdiskusi jalan keluarnya. Anda bisa menanyakan hal-hal secara spesifik, jadi Anda bisa memperbaiki kesalahan dengan cara yang tepat. Anda tidak bisa sampai di garis finish jika tidak ada petunjuk arahnya bukan? Selalu pastikan kepuasan bersama.

6.Pahami hak Anda. Atasan harus memberikan surat peringatan terlebih dahulu sebelum menegur Anda secara langsung. Atau Anda baca kembali “buku putih” perusahaan untuk mengetahui kesalahan dan ganjaran yang seharusnya Anda terima, Anda memiliki hak untuk diperlakukan sesuai ketentuan dan perjanjian di awal Anda bekerja, tak peduli betapa parahnya situasi Anda sekarang.

7.Berterimakasih. Terdengar klise dan berlawanan dengan situasi yang Anda alami, namun coba pikirkan sejenak, Anda dikritik artinya Anda diperhatikan. Atasan Anda peduli untuk memberitahu apa yang harus Anda lakukan untuk bisa maju. Meski kritik yang Anda terima terdengar tajam dan menyakitkan tetap lebih baik dari pada tidak ada masukan apa pun dari atasan Anda.

Remember! Orang yang tidak dikritik adalah mereka yang tidak melakukan apa-apa, tidak mengatakan apa-apa, tidak akan menjadi apa-apa, dan tidak akan sukses.
SUMBER


tinggalkan komentar

Percaya Diri Meningkat, Karir Melesat

Success belongs to everyone. Filosofi ini telah dibuktikan oleh orang-orang yang berhasil mengubah hidupnya dari nothing menjadi something. Tidak ada halangan yang yang mampu mencegah seseorang meraih kesuksesan jika diusahakan dengan sekuat tenaga. Namun, jika semua orang bisa sukses, mengapa masih ada orang yang selalu berpikir dirinya gagal dan tidak pantas sukses bahkan sebelum dia mencoba untuk meraih sukses?


Semuanya berawal dari paradigma terhadap diri sendiri. Orang sukses memiliki keyakinan tinggi untuk meraih keberhasilan. Semakin tinggi percaya dirinya, semakin dekat pula ia pada pencapaiannya. Hal inilah yang kurang dimiliki orang selalu merasa gagal. Low self-esteem, perasaan takut gagal, dan serangkaian sikap negatif lainnya-lah yang justru menariknya pada kegagalan.

Untuk menjadi profesional yang sukses dengan karir cemerlang, percaya diri adalah salah satu karakter yang harus dimiliki. Percaya diri membuat Anda tidak ragu mengerahkan segala keterampilan, kemampuan dan dedikasi agar bisa berkontribusi besar bagi perusahaan. Pada akhirnya hal tersebut akan mengukuhkan karir Anda dan promotion will on the way.

Melihat pentingnya percaya diri dalam berkarir dan bekerja, berikut ini adalah beberapa tips agar Anda dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda di dunia kerja :

Berhentilah merendahkan diri sendiri. Orang akan menilai Anda sama seperti Anda menilai diri sendiri. Jika Anda menganggap diri sendiri tidak kompeten, maka Anda telah mengkondisikan pikiran dan raga untuk melihat Anda sebagai orang yang tidak kompeten. Hentikan memberikan sugesti negatif pada pikiran Anda. Terapkan 'I can do it'attitude ketika bos mempercayakan sebuah proyek di tangan Anda. Berhenti mensabotase diri sendiri dari kesempatan untuk berprestasi hanya karena Anda merasa Anda akan gagal.

Nobody's perfect Berhentilah meratapi kelemahan/kesalahan Anda, toh bukan Anda saja yang memilikinya. Bukankah ada pepatah 'Berbuat kesalahan itu manusiawi'? Melakukan kesalahan dalam pekerjaan bukan berarti Anda telah gagal, justru kesempatan untuk terus memperbaiki diri dan terus belajar. Buatlah list kelemahan dan kelebihan, lalu fokuslah pada kelebihan yang Anda miliki dan cara untuk merubah kelemahan Anda menjadi kelebihan Anda. Ingatlah, kesuksesan itu diraih bukan dengan menyingkirkan kelemahan namun mengasah kelebihan.

Bergaul dengan orang optimis dan suportif Jauhi rekan kerja yang suka mengeluh, pesimis dan sering berkata negatif. Bertemanlah dengan orang yang selalu berkata positif, bersemangat, visioner dan dapat melihat potensi dalam tiap orang. Biarkan mereka menularkan positivitas dalam hidup mereka ke diri Anda. Bila seringkali Anda mendapati kepercayaan diri Anda terusik oleh komentar sinis dan menjatuhkan dari rekan kerja, maka yakinlah bahwa merekapun memiliki krisis percaya diri juga. Berkata negative atau menjelak-jelakkan orang lain adalah cara mereka melampiaskan rasa kurang percaya diri mereka.

Terimalah pujian, you deserve it! Buang kata 'kebetulan' dalam kamus Anda. Jika bos atau rekan kerja memuji hasil kerja Anda, itu karena memang Anda layak menerimanya. Menerima pujian dan ucapan ‘terima kasih’ bukanlah bentuk kesombongan melainkan penghargaan terhadap diri sendiri. Jarang menerima reward positif atas kerja keras Anda memang bisa melemahkan rasa percaya diri, oleh karena itu jadikan pujian sekecil apapun sebagai pembangkit semangat. Jangan lupa untuk memberi hadiah bagi diri sendiri jika berhasil meraih target.

Tingkatkan kemampuan diri. Kapan Anda merasa percaya diri? Saat Anda berhasil mengerjakan sesuatu yang tadinya terlihat tidak mungkin? Kalau begitu tingkatkan kemampuan Anda dengan terus belajar dan berlatih agar kompetensi Anda meningkat. Merasa minder karena 'cuma' lulusan S1 padahal rekan yang lain tamatan S2 luar negeri? Tidak perlu merasa kecil hati, karena performa dan prestasi-lah yang penting bagi perusahaan. Jika menjadi yang terbaik membuat Anda merasa percaya diri, so be it !

Rasa percaya diri mampu mengantarkan orang kepada kesuksesannya. Diawali dari penghargaan terhadap diri sendiri, mereka mampu melihat potensi besar yang dimiliki dan kemudian mengembangkannya. Ingatlah, Anda berhak untuk sukses, jadi salah satu yang menghalangi Anda dari kesuksesan itu adalah diri Anda sendiri. Percayalah pada diri Anda!

Remember! :
Jika Anda tidak menghargai diri Anda, maka hal yang sama akan dilakukan orang lain terhadap Anda.
SUMBER


tinggalkan komentar

Minta Kenaikan Gaji ? Mungkinkah ?

Gaji dan benefit masih jadi alasan utama orang bekerja. Ketika Anda sudah bekerja cukup lama dan tidak ada peningkatan gaji, sementara Anda merasa telah memberikan kontribusi besar dan loyal terhadap perusahaan. Mungkin sudah saatnya Anda mengatur strategi untuk meminta kenaikan gaji.


Ingatlah bahwa Anda tidak bisa hanya mengharapkan bahwa manajemen menyadari seberapa besar prestasi dan kontribusi Anda kepada perusahaan ,lalu menaikkan gaji Anda. Jika kenaikan gaji adalah hal yang Anda inginkan dan butuhkan, maka Anda harus melihatnya sebagai target yang membutuhkan berbagai strategi untuk meraihnya. Karena itu, atur strategi jitu sebelum Anda mengetuk pintu ruangan atasan Anda dan berkata. "Boss, saya ingin bicara tentang kenaikan gaji".


Dengan asumsi bahwa Anda telah bekerja sesuai dengan harapan perusahaan, berikut adalah tips agar kenaikan gaji Anda disetujui.

1. Lakukan riset.
Sebelum mengajukan angka yang Anda inginkan, ketahui dulu berapa besar gaji yang yang diperoleh professional di posisi yang sama dan mempunyai pengalaman dan latar belakang pendidikan yang kurang lebih sama. Anda bisa mendapatkannya di survey gaji dari lembaga survey terkemuka, bergabung dengan organisasi profesional atau bertanya kepada teman atau rekan kerja yang berprofesi sama. Jika ternyata gaji Anda masih di bawah angka yang diterima profesional di posisi yang sama, maka masih ada kemungkinan untuk mendapatkan kenaikan gaji.

2. Tentukan dengan jelas kenaikan gaji yang Anda inginkan.
Sesuai dengan hasil riset yang Anda dapatkan, sampaikan dengan jelas jumlah kenaikan gaji yang Anda inginkan.

3. Lihat performa kerja Anda.
Siapkan ´peluru´ argumen Anda dengan mendata kontribusi besar yang Anda berikan untuk perusahaan selama 6 bulan terakhir. Sampaikan pula training atau seminar yang Anda ikuti untuk peningkatan karir Anda. Kemukakan juga kekuatan dan keterampilan Anda yang menguntungkan perusahaan.

4. Evaluasi keadaan perusahaan.
Perhatikan kesehatan keuangan perusahaan tempat Anda bekerja. Terkadang keadaan di ´permukaan´ tidak menunjukkan keadaan keuangan perusahaan sesungguhnya. Carilah informasi dengan mempelajari laporan keuangan, jika memungkinkan dan riset mengenai keadaan nature of business pada umumnya. Bukan waktu yang tepat untuk meminta kenaikan gaji jika perusahaan Anda sedang mengalami krisis keuangan.

5. Waktu yang tepat.
Perlakukan proses meminta kenaikan gaji sebagai salah satu proyek yang harus dijalankan dengan profesional. Buat janji dengan atasan Anda untuk membicarakan hal ini. Jangan membicarakan soal ini saat Anda bertemu di lorong kantor, melalui email atau melalui telepon. Diskusikan kenaikan gaji saat Anda baru saja memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan atau baru saja mendapat tanggung jawab yang baru. Jika Anda karyawan yang baru mulai bekerja, tunggulah sampai 6 bulan atau sampai Anda bisa menunjukkan hasil kerja Anda kepada atasan sebelum Anda mengajukan permintaan kenaikan gaji.

Remember! :
Seyogyanya, reward dan performance berbanding lurus. So pastikan Anda mengetahui performance sebelum meminta reward Anda.
SUMBER

tinggalkan komentar

Selasa, 06 Desember 2011

Melatih Kepemimpinan Sejak Dari Kecil (Usia Dini) Pada Anak.



Sebagai orang tua, kita pasti sangat menginginkan bahwa anak kita memiliki sikap sebagai seorang pemimpin. Baik dalam pergaulannya di tengah-tengah keluarga atau dalam lingkungan sekolah tempat anak-anak kita dapat berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Seperti kita telah ketahui bahwa menjadi seorang pemimpin adalah lebih dari hanya sekedar tahu bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain,tetapi harus juga memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dengan efektif, pengambilan suatu keputusan, dan dapat berpikir secara berorganisasi dan memiliki pendekatan yang baik kepada teman-temanya adalah hal-hal yang harus dipenuhi seorang pemimpin. Dan hal itulah yang kita inginkan supaya anak-anak sehak dari masa kecilnya sudah mengenal dan dapat bersikap sebagai seorang pemimpin.

Pada masa yang sudah modern ini , kebanyakan anak-anak masa sekarang lebih memilih untuk memiliki kehidupan yang individual , tidak mandiri dan terlalu bergantung kepada orang lain, dalam hal ini mungkin mereka adalah orang yang terdekat dengan dia ; bisa orang tua, suster atau pun kakek dan neneknya.Karena memang tidak dapat di pungkiri akan kehidupan mereka dimana hanya orang-orang tersebutlah yang dekat dengan mereka, terlebih lagi bila mereka memasuki sekolah yang private.

Seorang rekan saya yang adalah seorang guru di sebuah sekolah swasta di daerah Jakarta, men-sharingkan akan persoalan anak-anak didiknya yang begitu sangat malu untuk dapat berdiri didepan kelas baik untuk memimpin teman-teman kelasnya, seperti menyiapkan barisan sebelum masuk ke dalam kelas, maupun memimpin teman-teman kelasnya menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Dan bila diutarakan dengan orangtua mereka , maka jawaban yang didapat adalah orang tua sendiripun tidak dapat mengatasi akan sikap anaknya yang sangat pemalu atau tidak percaya diri, bahkan tidak bisa tampil untuk menjadi seorang pemimpin di antara teman-temannya.

Seperti seorang ahli teori kepemimpinan yang menyatakan bahwa kepemimpin itu dapat kita gali sejak seorang manusia itu bertumbuh dari usia dini. Sikap kepemimpinan itu telah ada didalam diri manusia , dan bagaimana cara lingkungan dan kondisi yang mengelilingi akan dia yang membuat sifat kepemimpinan itu dapat berkembang dan keluar sehingga termanifestasi didalam anak itu sampai dia dewasa nanti. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang terlibat disekitar kehidupan seorang anak manusia. Baik orangtuanya, atau tenaga pengajar dan juga orang-orang yang dewasa yang mengelilinginya, dimana pasti dia akan belajar dari semua itu.

Selain orang tua, pengajar dan orang –orang dewasa disekitar kehidupannya, ada juga fasilitas lain yang disediakan pada era globalisasi ini untuk dapat menumbuhkan sikap kepemimpinan dalam diri seorang anak yaitu seperti : outbond , atau pelatihan kepemimpinan (semacam training untuk anak) yang dapat di ajarkan baik didalam atau di luar ruangan. Semua media itu dapat di gunakan untuk dapat menumbuhkan akan sikap/sifat kepemimpinan dalam diri seorang anak.

Dengan kita mengenalkan dan mengajarkan dasar-dasar kepemimpinan kepada anak sejak usia dini maka ketika ia bertumbuh dewasa maka kita tidak perlu mengkhawatirkan akan pertumbuhan karakter nya ketika menghadapi perubahan-perubahan global yang terjadi pada masa modern ini. Karena anak-anak masa depan sudah mendapatkan pembekalan yang cukup yang telah di peroleh nya semasa mereka masih kecil.
SUMBER

tinggalkan komentar

Ungkapkan Semua Ide Anda, Dengan Bijaksana...



Seseorang karyawan yang ada di level atas seperti di level manager maka seringkali di dalam cara mereka bekerja maka ada kalanya selalu ingin menjadi terdepan dengan mengungkapkan semua ide-ide serta gagasan-gagasan yang menurutnya bagus, baik dan mau supaya ide tersebut dilakukan oleh anak buahnya sendiri ataupun rekan-rekan kerja yang lain terutama di departemen lainnya. Namun ada kalanya ide tersebut baik dilakukan jika hal iti bisa dikatakan untuk kemajuan perusahaan namun jikalau ide itu tidak baik dan akhirnya bisa merugikan perusahaan ataupun orang lain maka lebih baik jangan cepat-cepat diikuti.

Seringkali pengungkapan ide pasti dimulai dari suatu situasi dan kondisi yang kurang baik hal ini bisa terjadi karena pihak dari lingkungan, orang lain ataupun mungkin memang karena alat ataupun fasilitas yang tidak mendukung sehingga sangat perlu sekali diambil suatu ide atau cara-cara yang khusus untuk dapat melakukan perubahan terhadap situasi dan kondisi yang terjadi. Oleh sebab itu segala ide dan gagasan yang dikemukakan harus bisa diputuskan secara bersama-sama dan pengambil keputusan terakhir bisa diserahkan oleh atasan ataupun departemen head dari departemen yang terkait.

Ketika suatu ide ataupun gagasan dikemukakan maka akan ada beberapa orang yang akan menerima dan ada juga yang menolak. Hal ini adalah sangat wajar sebab mereka belum terbiasa dengan suatu perubahan dan hal ini harus pelan-pelan di berikan kepada mereka sehingga merekapun bisa mengerti bahwa sebuah perubahan itu bisa berdampak baik dan positif untuk kedepannya. Kita tidak perlu terlalu takut dengan pendapat dari beberapa orang yang merasa kurang setuju atau kurang suka dengan ide tersebut, namun yang paling penting adalah pengambil keputusan harus memiliki sikap bijaksana di dala mengambil keputusan dengan kesepakatan bersama sehingga semua orang dapat menerima
ide-ide tersebut dan menjalankannya dengan baik

Dengan demikian ungkapkanlah semua ide-ide anda dengan cara bijaksana dan sesuaikan dengan situasi serta kondisi yang ada sehingga semua ide yang baik yang sudah disepakati bersama dapat dilakukan dan berjalan dengan baik.
SUMBER


tinggalkan komentar

Minggu, 04 Desember 2011

Sedikit Bandel Untuk Mengenal Potensi Diri Itu Hal Yang Wajar



Anda adalah remaja atau mahasiswa yang sebentar lagi akan lulus kuliah? Masih bingung dalam menentukan masa depan? Masih belum punya gambaran mau bekerja di mana? Awas, jangan sampai salah jalan. Sebaiknya kenali potensi Anda agar tidak “salah terjun” dalam dunia kerja nanti.

Sewaktu kita masih kecil, saat ditanya “mau jadi apa kelak?” pasti kita selalu menyebut secara spontan semua profesi yang mentereng dengan idealis dan bangga. Sebut saja “dokter”, “pilot”, “insinyur”, atau “presiden”. Tidak ada satupun yang menjawab “liat aja nanti”. Mungkin terdengar prospektif saat kita menyebut jawaban idealis dan mentereng tersebut. Tapi kenyataannya, jumlah orang yang meraih cita-cita masa kecilnya tidak mencapai 10%. Kemungkinannya, kalau tidak sukses ya gagal total.

Kenapa bisa begitu? Banyak anak yang menjawab dengan profesi mentereng yang kemudian terjebak oleh didikan sistematis dan cenderung kaku dengan iming-iming pencapaian cita-citanya. Contoh : “Ayo Adi, tidur siang dulu, katanya mau jadi dokter?”. Dari kecil hingga besar di didik seperti itu, dan kemudian dia hanya terfokus pada satu tujuan saja. Lalu apa yang terjadi saat ternyata dia tidak bisa meniti karir jadi dokter saat dewasa dan tidak punya planning cadangan? Ya, menjadi supir taksi pun akhirnya harus dia jalani.

Coba bandingkan dengan anak yang menjawab dengan jawaban “lihat nanti saja”. Jika ada anak kecil yang menjawab seperti ini, sebenarnya anak inilah yang mempunyai pola pikir lebih prospektif. Anak ini bisa lebih terbuka pada setiap keaadaan dan kemungkinan yang ada dan cenderung bisa lebih fleksibel. Akhirnya, anak ini kemudian juga punya berjuta rencana cadangan yang tentunya bisa menopang rencana utama nya.

Apa Kesimpulan Yang Bisa Diambil?
Jangan cepat-cepat mengambil keputusan soal masa depan hanya karena takut dibilang tidak punya rencana. Kenali dulu potensi Anda yang sebenarnya sebelum Anda fokus terhadap satu hal. Jangan lupa untuk menyiapkan planning cadangan dan selalu terbuka pada setiap peluang yang ada.

Jangan takut Anda dicap sebagai pribadi yang tidak punya aturan hanya karena Anda terlihat nakal dan selengean, karena dari situlah justru Anda dapat mendapatkan pengalaman dan pelajaran yang lebih.
SUMBER




tinggalkan komentar

Menggunakan Bahasa Positif di Tempat Kerja



Bahasa adalah alat yang sangat kuat dalam berkomunikasi secara lisan, atau dalam bentuk tertulis, cara Anda mengekspresikan diri akan mempengaruhi apakah pesan Anda diterima secara positif atau negatif. Bahkan ketika Anda menyampaikan berita yang tidak menyenangkan, dampaknya bisa melunak dengan menggunakan apa yang kita sebut bahasa positif.

Dengan cara berkomunikasi yang lebih positif lebih memungkinkan bagi Anda untuk mendapatkan kerjasama dari klien Anda daripada argumen atau konfrontasi. Disaat Anda berkomunikasi dengan klien atau pelanggan, staf Anda, atau rekan kerja Anda lainnya gunakanlah bahasa positif untuk menimbulkan citra positif dari pada yang bersifat merusak.

Seorang Naysayer atau orang yang secara agresif menolak terhadap sesuatu baik dan bersikap pesimis biasanya tidak mempunyai alternatif ide, tetapi sangat pandai dalam mencari celah dari ide orang lain. Jika Anda pernah bekerja sama dengan tipe seorang naysayer, atau Anda adalah salah satunya, Anda akan tahu bahwa jenis komunikasi negatif ini adalah yang paling menyakitkan bagi mereka yang berada disekitarnya. Seorang Naysayer memungkinkan adanya diskusi yang menciptakan lingkungan yang negatif dan meningkatkan konfrontasi.

Kalimat dan bahasa negatif seringkali memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Mengatakan pada orang lain tentang hal yang tidak bisa dilakukannya.

2. Nada halus untuk menyalahkan

3. Mengandung kata-kata seperti: tidak bisa, tidak ingin,tidak mampu dan lainnya.

4. Tidak menekankan tindakan yang positif yang lebih sesuai.

Ungkapan dan bahasa positif memiliki kualitas berikut:

1. Memberitahu orang lain tentang hal yang dapat dilakukan

2. Menyarankan alternatif dan pilihan yang tersedia bagi penerima

3. Memberi support dan tidak bertele-tele.

4. menekankan tindakan positif dan konsekuensi positif yang dapat diantisipasi.

Tempat pertama untuk mulai menggunakan bahasa positif adalah dengan tulisan. Setelah Anda mengembangkan bakat penulisan secara positif, akan lebih mudah untuk mengubah bahasa lisan Anda untuk menyajikan nada yang memberikan kesan positif.
SUMBER





tinggalkan komentar

Sekedar Bekerja Atau Meniti Karir?



Rata -rata setiap fresh graduate yang baru saja lulus pasti hanya memikirkan satu hal : kapan keterima kerja. Mendapatkan pekerjaan memang sudah menjadi tujuan pasti bagi para fresh graduate selanjutnya. Namun banyak dari fresh graduate yang belum menyadari apa yang seharusnya mereka cari.

Ya, banyak dari fresh graduate lebih memilih untuk sekedar mendapatkan pekerjaan dengan instant. Alhasil, banyak dari mereka yang bekerja diluar bidang studi yang mereka pelajari di bangku kuliah. Tidak ada salahnya, tapi apa yang terjadi kemudian? Mereka kemudian serasa seperti membuang waktu percuma, mempelajari bidang baru mulai dari nol lagi dan tak jarang dari mereka menghadapi rasa bosan sebagai musuh utama.

Mungkin tidak semua bidang pekerjaan yang melenceng terasa membosankan. Sebut saja mereka yang menjadikan hobi sebagai profesi. Misalnya seorang lulusan akuntansi yang gemar photography dan kemudian menjadi photographer, siapa yang berani bertaruh bahwa dia akan bosan menjadi photographer dalam waktu dekat?.

Prospek Karir?
Ada orang bijak berkata, yang membedakan calon buruh dan calon direktur adalah bagaimana pola pikir mereka dalam menghadapi hidup. Calon buruh berpikir “yang penting hari ini saya bisa hidup”, sedangkan calon direktur berpikir “bagaimana hidup saya nanti?”. Dari sini bisa kita pelajari bahwa berpikir jauh ke depan lebih baik dibandingkan sekedar mencari kepuasaan sesaat.

Sama halnya seperti menentukan karir. Sebagai fresh graduate, tanyakan lagi ke dalam diri Anda, apa sebenarnya yang Anda cari? Jangan hanya karena segilintir rupiah saja lalu mengorbankan karir dan masa depan Anda. Jangan sampai Anda salah mengambil keputusan yang membuat karir Anda stuck dan tidak ada kemajuan.

Sebaiknya Anda berpikiran matang-matang sebelum mencari kerja, pilihlah jenis pekerjaan yang Anda sukai dan bersabarlah sedikit.
SUMBER



tinggalkan komentar

Balon Naik Karena Gasnya



Suatu hari di pinggir kota saat hari raya besar. Suasana sangat ramai dan semarak. Ada akrobat, sirkus, permainan ketangkasan, dan para pedagang menjajakan anekaragam jualan.

Di antara pengunjung, seorang ayah membawa anaknya yang masih balita. Setelah melihat beberapa stan, mereka ketemu seorang penjual balon. "Papa… aku mau balon," pinta si anak sambil menunjuk kerumunan balon.

Sang ayah menuruti permintaannya. "Bang… minta balonnya satu,"kata sang ayah kepada penjual.

"Baik… adik kecil mau yang mana?" tanya penjual balon dengan ramah.

"Yang kuning," jawab si anak dengan mantap dan riang.

Tukang balon menurunkan yang kuning. Namun, sebelum balon tersebut pindah tangan, tiba-tiba si anak berkata, "Nggak mau yang kuning. Mau yang ijo aja."

Tukang balon menurutinya.

Sebelum balon hijau diberikan, si anak teriak, "Nggak jadi. Yang merah aja."

Lagi-lagi si penjual menuruti pelanggannya. Ketika balon merah dipegangnya, si anak berkata lagi, "Eh... gant ... ganti aja. Aku nggak mau yang merah. Yang biru aja."

Merasa heran, tukang balon lalu bertanya. "Adik, yang kamu mau apa? Warnanya apa besarnya?"

"Bukan," kata si anak. "Aku mau yang terbangnya paling tinggi."

"Oh, kalau itu tidak ditentukan warnanya, tetapi tekanan gasnya,"kata si tukang balon seraya memompa gas lebih banyak.

Si anak pun mendapatkan balon yang diinginkannya.

* * * *

Pesan cerita ini adalah tentang aktualisasi diri. Bunyi Etos 4: Kerja adalah aktualisasi, aku harus bekerja keras penuh semangat.

Intinya, apakah kita mampu terbang ke angkasa prestasi atau ke cakrawala kesuksesan, semua itu karena adanya daya dorong ---semangat, roh, keyakinan,vitalitas, antusiasme--- dari dalam diri kita yang diumpamakan sebagai gas dalam balon. Melalui aktualisasi diri, maka impian kita untuk membumbung tinggi semakin menjadi kenyataan.

Sama seperti pendapat keliru si anak kecil bahwa yang menentukan tinggi rendahnya sebuah balon adalah warna, demikian juga banyak orang berpendapat bahwa sukses tidaknya seseorang ditentukan oleh faktor keturunan, warna kulit, jenis kelamin, dan sebagainya. Semua itu salah. Yang benar adalah: the spirit of success dalam diri kita yang bagaikan gas helium atau argon dalam balon, itulah yang mampu melambungkan kita ke angkasa sukses yang lebih tinggi.

Maka, jika ingin meraih sukses tertinggi, terindah, dan terjauh, maka perkuatlah diri anda dengan semangat tinggi, antusiasme besar, dan kerja keras yang dipandu oleh hasrat besar untuk mewujudkan yang terbaik dari dalam diri anda: bigger, higher, better!

SUMBER




tinggalkan komentar

Piranha di Akuarium



Seorang pengusaha baru kembali dari perjalanan ke Brazil. Ia membawa oleh-oleh setoples ikan Piranha. Seperti diketahui, piranha di habitat aslinya, di perairan Amazon, adalah ikan yang buas dan agresif. Pengusaha ini menaruhnya di dalam akuarium bersekat kaca. Ikan-ikan itu berenang tenang di bak kiri.

Kemudian, sejumlah ikan lokal dimasukkan ke bak kanan. Seketika, seperti dikomando, mereka segera menyerbu hendak memangsa ikan lokal tersebut. Tetapi ada daya, mereka hanya bisa menubruk kaca. Serbuan diulangi: Piranha menerkam ganas. Apa lacur, kali ini moncong-moncong mereka mulai penyok tertumbuk tembok kaca.

Tidak jera, Piranha terus menyerbu, menyerbu, dan menyerbu sampai akhirnya bibir mereka jontor berdarah-darah. Pada titik itulah mereka kapok dan tak lagi berani menerkam. Pelan tapi pasti, mereka kehilangan agresivitasnya.

Sekian waktu kemudian, sesudah luka-luka Piranha itu sembuh, kaca pemisah dicabut. Aneh bin ajaib: mereka kehilangan naluri aslinya, tidak lagi spontan ganas menerkam. Malah mereka terlihat jinak bersama ikan- ikan lokal.

*****

Pembaca yang budiman, pengalaman buruk di masa lampau kerap menjadi kendala kita untuk bertumbuh dan berkembang. Kekecewaan, kegagalan, atau trauma membuat orang kapok, tidak berani lagi berinisiatif, kehilangan percaya diri, dan semangat juang anjlok. Akibat lebih serius: banyak orang kehilangan naluri alaminya. Daya hidupnya melemah.

Kini, kaca pembatas sudah terangkat. Namun pengalaman buruk yang dulu masih saja menjadi gembok imajiner yang membelenggu. Betul, pengalaman-pengalaman itu harus kita maknai sebagai guru dan referensi untuk mengarungi realita dan maju. Yang tidak boleh: ia menjadi borgol yang mematikan inisiatif, kreativitas, keberanian, dan daya juang kita.

Seberapa pahit pun masa lalu kita entah di bidang studi, keluaga, pekerjaan, atau bisnis; di mana kita menderita kerugian, kemalangan, atau kecelakaan—mari kita sadari bahwa itu semua hanyalah pengalaman lampau. Bijaklah oleh kerenanya, tapi tetaplah fokus dan penuh semangat ke depan.

Jadi, mari coba periksa, masih adakah kaca penghalang? Jangan-jangan sudah hilang. Jika demikian, berusahalah lagi. Yakinlah, jika selalu waspada, sadar dan bersahabat dengan lingkungan, mau memakai kecerdikan dan kecerdasan, maka kita bisa hidup sesungguh-sungguhnya, sepenuh-penuhnya, dengan semangat tinggi yang menjadi ciri asli kita.

Ingatlah, saat masih kecil, kita rajin mengekspolarasi dunia sekeliling: berani memegang api, meraba moncong anjing, gagah melayang terbang, nekat membongkar barang-barang elektronik, perkasa menjungkirbalikkan tempat tidur, tidak takut bermain lumpur dan air. Ya, kita memeriksa apa saja di sekitar kita untuk mencari pengalaman. Kita jatuh bangun, tapi tidak kapok. Kita meringis dan menangis, tapi sebentar kemudian sibuk tertawa. Semua itu sangat penting karena dengan demikianlah kita menjadi manusia dan otentik.

Maka jangan mau terhantui, apalagi terbelenggu, dengan pengalaman lampau yang pahit. Etos 1, yaitu etos rahmat mengajarkan bahwa hidup ini adalah berkah, termasuk semua pengalaman yang manis, asin, asam, tawar, kecut, getir, dan pahit. Percayalah, sesudah dan di balik semua pengalaman itu pasti muncul anugerah yang renyah. Bagai menghadapi buah durian: dari luar memang durinya tajam dan bisa melukai, tetapi kalau dengan tenang kita gunakan akal, lalu membelah durian dengan hati-hati, maka daging buah yang harum dan lezat segera ternikmati di lidah.

Maka, inilah diktum Etos 1: di balik semua pengalaman buruk pun selalu terdapat rahmat yang segar. Inilah yang disebut rahmat terselubung. Mari menjadikannya sebagai modal untuk melangkah menjalani sukses. Jangan pernah kehilangan nikmat durian karena takut durinya. Jika harus tertusuk juga, biarin saja, jangan mau berhenti, tetapi sibaklah kulitnya lalu kulumlah daging buahnya yang lezat legit mewangi.

sumber : jobdb.com




tinggalkan komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites