Inilah kisah Fajar, seorang karyawan dari salah satu perusahaan di Ibu kota. Kenapa tragis? Karena ia sering telat ngantor dan mendapat julukan si pemalas oleh atasannya. Setiap pagi dia selalu mendengar ucapan keras, 'Kenapa telat?”, dan biasanya Fajar hanya menjawab, “Perjalanan jauh Pak, macet pula''. Tentu kata macet sudah tidak asing lagi di kota Jakarta karena sejak dimulainya orde baru, Jakarta memang sudah macet sehingga dalam lingkungan kerja hari ini.
***
Keesokan paginya Fajar memutuskan pergi ke kantor dengan membawa surat pengunduran diri. Ia menemui bosnya dan menyodorkan surat pengunduran dirinya.
“Pak, saya ingin mengundurkan diri.”, begitu kata fajar.
Bosnya bertanya, “Kenapa? Gaji kamu kurang? Atau kamu tidak terlalu suka dengan pekerjaanmu?”
“Bukan Pak, bukan itu. Saya mengundurkan diri karena saya sadar bahwa sepertinya apa yang Bapak pernah katakan itu benar adanya, saya adalah seorang pemalas”, jawab Fajar.
“Haaha... “, si bos hanya menanggapinya dengan tertawa.
“Fajar, jika kamu sudah meyakini bahwa dirimu adalah seorang pemalas, berarti kamu telah menciptakan jati dirimu, bahwa kamu memang adalah seorang pemalas. Dengarkan ini Fajar, jika kamu sudah meyakini dirimu seorang pemalas maka selamanya kamu akan jadi pemalas. Padahal sebenarnya setiap manusia itu bisa berubah tergantung tekat dan kemauannya. Satu hal yang harus kamu percaya bahwa semua orang bisa berubah kapan saja. Tak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri. Sudahlah, kamu tetap bekerja disini saja.”, begitu si bos menasehati Fajar.
“Tapi bukannya bapak juga sering bilang aku pemalas?”, tanya Fajar.
“Haha, itu hanya motivasi supaya kamu lebih rajin lagi, karena kamu punya potensi hanya saja masih kurang maksimal”, jawab si bos dengan bijak.
***
Akhirnya Fajar tidak jadi keluar dari pekerjaannya. Ia termotivasi oleh kata-kata bosnya dan bahkan kini Fajar berhasil menunjukan dedikasi dan memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan.
Jati diri adalah wujud penghakiman bagi diri yang biasa diajarkan pada kita sejak kecil yang bahkan di usia dini kita sering di suruh mencari jati diri. Maka dari itu motivasi diri Anda agar menjadi lebih baik lagi dan terus lebih baik lagi.
SUMBER
tinggalkan komentar