Sabtu, 04 Juni 2011

SISTEM BASIS DATA


Definisi Sistem Basis Data
Database hanyalah sebuah obyek yang pasif dan tidak akan pernah berguna jika tidak ada pengelola / penggeraknya, baik berupa software (program) maupun brainware (user).
Gabungan antara database dan pengelolanya akan menghasilkan suatu sistem yang disebut SISTEM BASIS DATA.
SISTEM BASIS DATA adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan user untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.
Keuntungan Pemakaian Sistem Basis Data
1.Mengurangi redundansi dan inkonsistensi data.
2.
2.Memperbaiki penggunaan data-data organisasi sehingga lebih optimal/efisien.
3.
3.Data dapat dipakai secara bersama-sama.
4.
4.Memudahkan penerapan standarisasi.
5.
5.Memudahkan penerapan batasan-batasan pengamanan.
6.
6.Terpeliharanya intergritas data.
7.
7.Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan kebutuhan data dari setiap aplikasi.
8.
8.Peningkatan akses data.
9.
9.Independensi antara data dan aplikasi.
Kerugian Pemakaian Sistem Basis Data
1.Mahal dalam implementasinya.
2.Rumit / kompleks.
3.Penanganan proses recovery & backup sulit.
4.Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.
Jadi, SISTEM BASIS DATA  berisi :
üBasis Data
üSistem manajemen basis data ( Database Management System / DBMS
üBasis Data
üSistem manajemen basis data ( Database Management System / DBMS 
Pengertian DBMS
DBMS (Database Management System) diartikan sebagai suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi dan memperoleh data / informasi dengan praktis dan efisien.
 
Keunggulan DBMS
Dibandingkan dengan sistem pemrosesan manual (berbasis kertas), DBMS mempunyai 4 keunggulan, antara lain :
a.Kepraktisan
b.Kecepatan
c.Mengurangi kejemuan
d.Kekinian
a. Kepraktisan
Sistem pemrosesan manual (berbasis kertas) akan menggunakan kertas yang sangat banyak untuk menyimpan data, sedangkan DBMS menggunakan media penyimpanan sekunder yang berukuran relatif kecil tetapi padat data.
b. Kecepatan
Mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat daripada manusia
c. Mengurangi Kejemuan
Orang cenderung merasa bosan jika melakukan kegiatan-kegiatan secara berulang-ulang, tetapi tidak demikian dengan mesin.
d. Kekinian
Data dan informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir (up-to-date) dan akurat setiap saat.
Komponen Utama DBMS
a.Perangkat Keras (Hardware)
b.Sistem Operasi (Operating System)
c.Basis Data (Database)
d.Sistem aplikasi atau perangkat lunak pengelola basis data (DBMS)
e.Pengguna (User)
f.Aplikasi (perangkat lunak) yang bersifat opsional.
a. Perangkat Keras ( Hardware )
Komputer (satu komputer untuk sistem yang stand-alone atau lebih dari satu untuk sistem jaringan).
Memori sekunder yang online (harddisk).
Memori sekunder yang offline (tape atau removable disk) untuk keperluan backup data.
Media / perangkat komunikasi.
b. Sistem Operasi ( Operating System )
Sistem Operasi ( Operating System ) merupakan program yang mengaktifkan / mem-fungsi-kan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resources) dalam komputer, serta melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer (operasi I/O, pengelolaan file, manajemen proses, dsb).
Contoh Sistem Operasi : DOS, OS/2, Windows, Unix, Linux, Macintosh, Palm OS, Symbian, Novel-Netware.
Program pengelola basis data hanya dapat aktif jika Sistem Operasi (yang sesuai) telah aktif.
c. Basis Data ( Database )
Setiap basis data dapat berisi sejumlah obyek basis data, seperti file/tabel, indeks, dsb.
Di samping menyimpan data, setiap basis data juga menyimpan definisi struktur data secara detail, seperti tipe data, jumlah maksimum setiap data yang dapat diisi, sifat data, dsb
d. Sistem Pengelola Basis Data ( DBMS )
Sistem Pengelola Basis Data ( Database Management System / DBMS ) berfungsi untuk menentukan bagaimana data diorganisir, disimpan, diubah dan diambil kembali.
Selain itu juga menerapkan mekanisme pengnamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan / konsistensi data, dsb.
Contoh DBMS : dBase, FoxBase, Rbase, Ms. Access, Borland Paradox, Oracle, Informix, Sybase, Ms. SQL Server, Interbase, CA-Open Ingres, dsb.
e. Pemakai ( User )
Berdasarkan cara pemakai (user) berinteraksi terhadap sistem, maka pemakai dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain :
1.Pemrogram Aplikasi (Application Programmer)
2.Pemakai Mahir (Casual User)
3.Pemakai Akhir Umum (End-User Naïve User)
4.Pemakai Khusus (Specialized User)
e. Pemakai ( User )
1.Pemrogram Aplikasi (Application Programmer), yaitu user yang berinteraksi dengan basis data melalui penggunaan perintah-perintah dalam DML (Data Manipulation Language). Dapat juga dikatakan bahwa Pemrogram Aplikasi adalah orang yang membuat program aplikasi yang menggunakan basis data.
2.Pemakai Mahir (Casual User), yaitu user yang berinteraksi dengan sistem basis data tanpa menulis modul program. Pemakai Mahir menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS.
3.Pemakai Akhir Umum (End-User Naive User), yaitu user yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan suatu program aplikasi yang telah disediakan sebelumnya.
4.Pemakai Khusus (Specialized User), yaitu user yang membuat aplikasi basis data untuk keperluan khusus (seperti aplikasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent / AI), Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dsb) yang mampu mengakses basis data dengan/tanpa DBMS yang telah tersedia.
f. Aplikasi (Perangkat Lunak) Yang Bersifat Opsional
Bersifat opsional, artinya ada atau tidaknya aplikasi ini tergantung pada kebutuhan user.
DBMS yang digunakan, lebih berperan dalam pengorganisasian data dalam basis data, sementara bagi pemakai akhir (end-user) dapat dibuatkan / disediakan program aplikasi lain untuk melakukan pengisian, pengubahan dan pengambilan data.
Abstraksi Data
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan antarmuka (interface) dalam melihat data yang lebih ramah terhadap pemakai (user-friendly) bagi user.
Untuk itu, sistem tersebut menyembunyikan detail mengenai bagaimana data disimpan dan dipelihara.
Karena itu, seringkali data yang terlihat oleh user sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.
Abstraksi data merupakan tingkatan / level dalam bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data.
Untuk mendukung kepraktisan, DBMS menyediakan pandangan abstrak terhadap data bagi pengguna.
Abstraksi data dalam DBMS dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu :
1.Tingkat Fisik (Physical Level)
2.Tingkat Konseptual (Conceptual Level)
3.Tingkat Pandangan (View Level)
1. Tingkat Fisik ( Physical Level )
Tingkat Fisik (Physical Level) merupakan tingkatan terendah dalam abstraksi data, yang menunjukkan bagaimana sesungguhnya suatu data disimpan.
Pada tingkat inilah metode akses, indeks dan struktur data dijabarkan secara rinci sehingga user dapat mengetahui bagaimana representasi fisik dari penyimpanan data.
Tingkat ini berurusan dengan data sebagai teks, angka, atau bahkan sebagai himpunan bit data.
2. Tingkat Konseptual ( Conceptual Level )
Tingkat Konseptual (Conceptual Level) bersifat lebih tinggi daripada tingkat fisik, yang menggambarkan data apa yang sebenarnya disimpan dalam basis data dan hubungannya suatu data dengan data yang lain (hubungan antar-data).
User pada tingkat ini dapat mengetahui bahwa data mahasiswa disimpan/direpresentasikan dalam beberapa file/tabel, seperti file mahasiswa, file nilai, file dosen, file matakuliah, dsb.
3. Tingkat Pandangan ( View Level )
Tingkat Pandangan (View Level) merupakan tingkat tertinggi dalam abstraksi data, yang menunjukkan sebagian dari basis data.
Pada tingkat ini, user hanya mengenal struktur data yang sederhana, yang berorientasi pada kebutuhan user.
Data yang dikenal oleh masing-masing user bisa berbeda-beda dan barangkali hanya mencakup sebagian dari basis data.
Contoh : Database Akademi
Physical Level
Relasi-relasi disimpan sebagai file-file.
Indeks berdasarkan pada kolom pertama.
Conceptual Level
Mahasiswa (nim : string, nama_mhs : string, alamat : string)
Matakuliah (kodemk : string, nama_mk : string, sks : integer)
Dosen (nip : string, nama_dsn : string)
Mengajar (kodemk : string, nip : string)
Khs (nim : string, kodemk : string, nilai : string)
View Level
Infokuliah (kodemk : string, ruang : string)
Tujuan DBMS
Pemanfaatan DBMS dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (Objektif) seperti berikut :
1.Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
2.Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
3.Keakuratan (Accuracy)
4.Ketersediaan (Availability)
5.Kelengkapan (Completeness)
6.Keamanan (Security)
7.Kebersamaan Pemakaian (Sharebility)
1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
DBMS memiliki kemampuan untuk mengelompokkan, mengurutkan bahkan perhitungan matematis, sehingga user dapat melakukan penyimpanan, perubahan / manipulasi, dan menampilkan data secara cepat dan mudah / meningkatkan kinerja (performance).
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Dengan DBMS, kita dapat meminimalisasi atau menghilangkan redundansi (pengulangan) data, baik dengan menerapkan pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antar-kelompok data yang saling berhubungan
3. Keakuratan (Accuracy)
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar-data bersama dengan penerapan aturan tipe data, struktur data, keunikan data, dan sebagainya, yang secara ketat diterapkan dalam sebuah DBMS, sangat berguna untuk menekan terjadinya ketidakakuratan pemasukan/penyimpanan data.
4. Ketersediaan (Availability)
  DBMS memungkinkan kita memilah dan memilih serta mendistribusikan data-data yang diperlukan bagi setiap user yang berbeda.
5. Kelengkapan (Completeness)
Dengan banyaknya operasi yang mampu dilakukan oleh DBMS (seperti menambah, mengurangi, menyisipkan, mengubah) maka data yang tersimpan mampu menjadi lebih lengkap.
6. Kemanan (Security)
DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen user. User dapat diberikan password dan hak akses yang berbeda sesuai dengan keperluan dan posisinya sehingga tidak sembarangan user dapat mengubah/manipulasi database.
7. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)
Dalam DBMS memungkinkan data dapat digunakan oleh sejumlah user dalam waktu yang bersamaan.
Misalnya : data mahasiswa pada suatu akademi dibutuhkan oleh banyak bagian, seperti bagian akademik, keuangan, kemahasiswaan dan perpustakaan, maka tidak harus semua bagian memiliki catatan data mahasiswa, data cukup disediakan oleh sebuah basis data dan semua bagian bisa mengakses data tersebut sesuai dengan keperluan
Fungsi DBMS
1.Data Definition
2.Data Manipulation
3.Data Security & Integrity
4.Data Recovery and Concurency
5.Data Dictionary
6.Performance
1.Data Definition, DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.
2.
2.Data Manipulation, DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari user untuk mengakses data.
3.
3.Data Security & Integrity, DBMS harus dapat memeriksa kemanan dan integritas dari data yang didefinisikan oleh pengelola basis data.
4.Data Recovery & Concurency
a.DBMS harus dapat menangani kegagalan–kegagalan pengaksesan database yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dsb.
b.
b.DBMS harus dapat mengontrol peng-akses-an data yang konkuren, yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu user dalam waktu yang bersamaan.
5.Data Dictionary, DBMS harus dapat menyediakan kamus data.
6.Performance, DBMS harus dapat menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites